Rupiah Berpotensi Menguat Meski Terbatas

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Kamis, 7 April 2016, diharapkan dapat kembali menahan pelemahan. 

 
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, meski laju nilainya mata uang Garuda masih tercatat melemah, namun terjadi dalam skala yang terbatas. 
 
Menurut dia, mulai adanya sinyal kenaikan harga minyak mentah dunia setidaknya mengurangi penguatan signifikan dari yen, Jepang. Meski, hingga kini yen masih terlihat menguat terhadap dolar.
 
Selain itu, dia melanjutkan, kecenderungan hasil rapat bank sentral AS (The Fed) yang masih terlihat tidak signifikan, tapi sedikit meredam laju penguatan yen. Kondisi tersebut sedikit membuka peluang rupiah kembali mengalami rebound (balik arah menguat), meski masih terbatas.
 
"Pelaku pasar juga wait and see jelang rapat FOMC pekan ini," ujarnya kepada VIVA.co.id
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai
 
Dia memperkirakan, rupiah hari ini berada dalam rentang batas bawah di level Rp13.240 dan batas atas Rp13.200 per dolar AS.
Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global
 
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia (BI), kurs rata-rata rupiah terus mengalami pelemahan sejak awal pekan ini. Rupiah dipatok Rp13.223 per dolar AS, pada perdagangan kemarin. 
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
 
Melemah dari hari sebelumnya Selasa, 5 April 2016 yang dipatok Rp13.217 per dolar AS. 
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016