Pengembangan Bisnis Wisata Didorong Melalui Koperasi
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM), I Wayan Dipta, menilai pengembangan destinasi wisata yang dikelola koperasi bisa berpotensi menghasilkan keuntungan besar.
Sebab, sektor wisata akan mendorong majunya sektor lain. Pemanfaatan koperasi pun dinikmati masyarakat sekitar destinasi wisata.
“Jadi, sektor wisata mendorong sektor lain. Kalau ada wisata berkembang, hotel berkembang, kuliner berkembang, kerajinan suvenir pasti berkembang. Itu semua UKM,” kata Dipta dalam acara “Peluang Koperasi Kelola Bisnis Gurih Pariwisata” di Galeri UKM Gedung Smesco, Jakarta, Rabu 6 April 2016.
Ia menyebutkan, salah satu desa di Jepang, Desa Yufuin. Di Yufuin, konsep bisnis wisata melalui koperasi sudah ada sejak 1927. Melalui koperasi yang menikmati bisnis pariwisata di Yufuin, bukan pengusaha besar, tetapi masyarakat setempat.
“Sehingga, UKM-UKM-nya juga maju. Jadi, masyarakat lebih sejahtera. Kami mencoba dukung pengembangan wisata melalui wadah koperasi. Supaya yang menikmati wisata adalah masyarakat setempat dan bukan investor,” kata Dipta.
Ia mencontohkan di Lombok Utara, pada 2012, Kemenkop UKM membantu satu kapal penyeberangan ke Gili Trawangan, dengan biaya dari koperasi. Pada 2016, kapal penyeberangan ke Gili Trawangan bertambah menjadi empat unit.
“Dengan koperasi yang menikmati masyarakat setempat. Itu yang kita ingin tuju,” kata Dipta. (asp)