Pasar Keuangan Anjlok, Emas Semakin Bersinar
Rabu, 6 April 2016 - 09:40 WIB
Sumber :
- REUTERS/Michael Dalder/Files
VIVA.co.id
- Komoditas emas kembali bersinar setelah kinerja negatif pasar saham di beberapa kawasan. Investor bergegas mengalihkan asetnya ke produk
safe haven
, salah satunya emas.Â
Baca Juga :
Mau Jual Emas? Harganya Naik Hari Ini
Baca Juga :
Harga Emas Stabil di Tengah Pelemahan Dolar
Dilansir dari Reuters, Rabu, 6 April 2016, harga emas di pasar spot internasional dipatok senilai US$1.228,3 per ons turun 0,2 persen dibanding posisi tertingginya pada perdangan Selasa waktu Amerika Serikat. Namun, naik dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang dibanderol US$1.225,5 per ons.Â
Harga emas mengalami kenaikan seiring dengan menguatnya yen, Jepang karena pelemahan data ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Sektor keuangan global menjadi sedikit tidak menarik bagi investor karena risikonya yang tinggi saat ini.Â
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diperdagangkan meroket Rp7.000 per gram hari ini.Â
Â
Berdasarkan data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, emas dibanderol seharga Rp566 ribu per gram dari sebelumnya Rp559 ribu per gram.
Â
Sementara itu, untuk pembelian kembali (buyback), juga mengalami kenaikan Rp7.000 dari Rp510 ribu per gram menjadi Rp517 ribu per gram.Â
Â
Berikut, daftar harga emas Antam berdasarkan pecahan terkecil hingga terbesar hari ini.
Â
Harga emas lima gram dijual Rp2,685 juta, 10 gram Rp5,320 juta, 25 gram Rp13,225 juta, 50 gram Rp26,400 juta, 100 gram Rp52,750 juta, 250 gram Rp131,750 juta, dan 500 gram Rp263,3 juta.
Â
Sementara itu, harga emas batangan kemasan Natal ukuran dua dan lima gram, masing-masing dihargai Rp1,117 juta dan Rp2,710 juta.Â
Â
Harga produk Batik all series, Antam menetapkan harga emas 10 gram senilai Rp5,77 juta dan harga emas 20 gram Rp11,145 jutaÂ
Â
Untuk pembelian langsung di kantor Antam, semua ukuran emas tersedia hari ini.Â
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Harga emas mengalami kenaikan seiring dengan menguatnya yen, Jepang karena pelemahan data ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Sektor keuangan global menjadi sedikit tidak menarik bagi investor karena risikonya yang tinggi saat ini.Â