BBM Turun, Astra Yakin Penjualan Kendaraan Meningkat
Senin, 4 April 2016 - 14:30 WIB
Sumber :
- Astra.co.id
VIVA.co.id - Industri otomotif di awal 2016, masih terimbas dari pelemahan ekonomi tahun lalu. Penurunan penjualannya hingga saat ini sudah mencapai enam persen dari 182 ribu unit menjadi 173 unit.
Lemahnya daya beli masyarakat, ditambah semakin tingginya ongkos produsi dan operasional, menjadi alasan utama pelemahan tersebut.
Namun, PT Astra International Tbk (ASII) sebagai pemegang porsi penjualan terbesar di Tanah Air, mengaku optimistis penjualan mobil di kuartal II 2016, akan menjadi lebih baik seiring dengan perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi di tahun ini.
"Kalau tahun lalu kan, pertumbuhan ekonomi 4,7 persen. Tahun ini mungkin bisa di atas lima persen. Jadi, semester kedua mungkin demand-nya nanti bisa lebih baik," kata Direktur Independent Astra Internasional, Gunawan Geniusahardja di Gedung BEI, Jakarta, Senin 4 April 2016.
Gunawan mengungkapkan, ada dua faktor yang paling memengaruhi penjualan mobil di Indonesia. Pertama, bergantung dari daya beli masyarakat yang tercermin pada pertumbuhan makro ekonomi, dan berdasarkan turunnya biaya pengoperasian kendaraan yang bergantung pada harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kalau biaya operasi lebih murah, mungkin transportasi lebih murah itu juga menimbulkan demand bisa meningkat. Mudah-mudahan, semester kedua pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik, lalu harga BBM juga sudah mendukung. Unsur-unsur yang lain, tentu juga bisa mendukung," tuturnya.
Sementara itu, untuk untuk menjaga keuangan perusahaan, menurutnya, Astra juga tetap melakukan berbagai strategi, seperti mendorong produktivitas pekerja dan melakukan efisiensi. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Gunawan mengungkapkan, ada dua faktor yang paling memengaruhi penjualan mobil di Indonesia. Pertama, bergantung dari daya beli masyarakat yang tercermin pada pertumbuhan makro ekonomi, dan berdasarkan turunnya biaya pengoperasian kendaraan yang bergantung pada harga bahan bakar minyak (BBM).