Pakaian Renang Syari Marks and Spencer Jadi Kontroversi

VIVA.co.id - Marks and Spencer meluncurkan pakaian renang khusus untuk wanita muslim atau burkini. Namun, baju renang syar'i ini justru menjadi kontroversi.Karena dirancang untuk kaum muslimah, burkini dibuat menutup aurat. Burkini berbentuk rok dan celana yang longgar, dengan lengan panjang dan atasan menutup bagian kepala dan leher. 

Sejak fesyen tersebut dirilis, muncul beragam komentar, terutama dari salah satu pendiri rumah mode Yves Saint Laurent, Pierre Berge.

"Desainer harusnya membuat wanita lebih menarik, dengan memberi mereka kebebasan, bukan menyembunyikan perempuan," katanya kepada stasiun radio Prancis Europe 1, seperti dilansir dari Metro.

"Ketika merek berinvestasi di pasar garmen Islam, mereka melalaikan tanggung jawab dan mempromosikan tubuh perempuan untuk ditutup," kata Menteri Hak-hak Perempuan Prancis Laurence Rossignol.

Namun, banyak orang membela hak mereka untuk mengenakan pakaian renang yang mereka sukai. Remona Aly, seorang jurnalis kepada Guardian mengatakan untuk biarkan orang memiliki kebebasan.

"Satu-satunya orang yang berhak memiliki tubuh wanita adalah dirinya. Jika saya ingin membeli burkini dari M & S, saya akan membelinya. Jika orang lain ingin membeli bikini, silakan saja," ujarnya.

Sementara jurnalis lainnya, Nabila Ramdani menuduh para pengkritik terlalu memojokkan perempuan muslim. Dia membandingkan bahwa pemimpin keagamaan atau biarawati yang juga menggenakan pakaian sederhana, baik di jalan maupun di pantai, tidak dikomentari.

Tampaknya kemunculan burkini menjadi kontroversial di Inggris. Di satu sisi, mereka tidak yakin apakah harus mendukung pakaian keagamaan konservatif tersebut. Di sisi lain, wanita memiliki kebebasan melakukan sesuatu yang mereka sukai, tanpa mengaitkan dengan kepercayaan.

Pada akhirnya, mengenakan atau tidak mengenakan hijab, burqa dan simbol keagamaan lainnnya merupakan keputusan pribadi kaum muslimah.