Smartphone Pun Bisa Deteksi Infeksi Telinga

Digital Otoscope
Sumber :
  • Medical Daily

VIVA.co.id – Para peneliti di Swedia dan Afrika Selatan mengklaim telah berhasil menciptakan asesoris smartphone yang cukup fenomenal. Perangkat itu bisa mendeteksi infeksi telinga jika disematkan bersama smartphone.

Akses Media Informasi Bergeser, Ini Alasan Masyarakat Masih Setia Menonton Televisi

Infeksi telinga memang kerap menerpa lima dari enam anak yang berusia 3 tahun. Para peneliti dari Umea University di Swedia dan University of Pretoria di Afrika Selatan mencoba menjawab kebutuhan orang tua untuk mengantisipasi infeksi telinga. Demikian dikutip dari Medical Daily, Senin, 4 April 2016.

Perangkat ini menggunakan digital otoscope. Saat dihubungkan dengan smartphone, software di dalamnya akan otomatis menganalisa gambar yang diambil dari otoscope itu. Saat ini, infeksi telinga didiagnosa oleh dokter dengan menggunakan otoscope pneumatic, sebuah perangkat khusus yang memungkinkan dokter untuk melihat ke dalam telinga dan menganalisa berapa banyak cairan yang ada di belakang gendang telinga.

Jejeran Tanaman Ajaib Penangkal Radiasi Smartphone dan Laptop

Meskipun infeksi telinga tergolong sangat jarang terjadi, penyakit ini bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga, hilangnya pendengaran, bahkan sampai meningitis, sebuah infeksi di jaringan seputar otak dan saraf tulang belakang.

Kurangnya keahlian personel kesehatan di negara berkembang terkait dengan infeksi ini, kerap membuat mereka salah diagnosa, bahkan tidak terdiagnosa sama sekali. Menurut peneliti dari departemen Klinis dan Sains di Umea University, Claude Laurent, dengan menggunakan metode ini, staf kesehatan bisa mendiagnosa dengan akurat, layaknya dokter umum dan dokter anak.

Bea Cukai Cegah Penyelundupan Rokok dan Smartphone Ilegal Modus Kompartemen Palsu di Riau

“Sistem yang kami gunakan juga berbasis cloud sehingga gambar bisa diunggah dan dianalisa secara otomatis. Perangkat ini bisa memberikan diagnosa yang padat dan akurat dan berbiaya rendah. Bisa digunakan di negara berkembang," kata Claude .

Laurent mengatakan, diagnosa yang dihasilkan otomatis dari gambar yang diambil, melalui video otoscope, memiliki akurasi 80,6 persen. Sedangkan gambar yang diambil langsung di lokasi dengan digital otoscope berbiaya rendah memiliki tingkat akurasi 78,7 persen. Tingkat akurasi ini sangat baik dibanding yang dihasilkan dokter umum atau dokter anak, menggunakan otoscope konvensional, yang hanya sekitar 64 sampai 80 persen.

Penemuan ini telah dipublikasikan para peneliti melalui jurnal EBioMedicine.

Memilih Smartphone Baru

Jangan Salah Pilih! 7 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Membeli Smartphone Baru

Mungkin banyak dari kita yang terjebak dalam godaan membeli ponsel hanya karena melihat promo besar atau mengikuti tren tanpa benar-benar memahami apa yang dibutuhkan.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024