Tiga Tips Persiapan Biaya Kelahiran Anak
Senin, 4 April 2016 - 06:10 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id - Biaya melahirkan sekarang ini semakin besar saja. Dalam mempersiapkan kelahiran, ada dua dana yang perlu dipersiapkan, yaitu kebutuhan belanja kelahiran dan biaya persalinan.
Dua hal itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Maka, Anda memerlukan persiapan jauh-jauh hari. Bagi Anda yang masih melakukan gaya hidup urban atau mementingkan lifestyle, sebaiknya kurangi pengeluaran tersebut untuk ditabung.
Sebab, kebutuhan kelahiran akan terus berlanjut untuk kebutuhan bayi, seperti pembelian susu, popok, dan kebutuhan bayi sehari-hari. Jika Anda sudah mempersiapkan kebutuhan tersebut, tentu tidak akan mengambil utang dari beberapa pihak.
Persiapan tersebut juga tidak mungkin bisa cepat, kecuali Anda memang sudah mempunyai tabungan banyak atau kondisi keuangan Anda sangat baik. Untuk Anda yang perekonomiannya rata-rata ke bawah tentu akan mempersiapkan tabungan mulai dari kehamilan awal.
Agar bisa menyisihkan uang, sebaiknya batasi makan di luar, ngopi, shopping, atau pembelian barang-barang yang tidak penting. Anda harus jeli memilah-milah antara kebutuhan dengan keinginan.
Bagi Anda yang masih belum bisa merencanakan tabungan kelahiran bayi, berikut tips persiapan biaya kelahiran anak yang bisa Anda coba.
1. Cek fasilitas kesehatan dari kantor
Setiap perusahaan pasti memberikan asuransi kesehatan untuk karyawannya. Meskipun jika ditotalkan setara dengan gaji Anda dalam satu tahun, tetapi hal itu masih bisa membantu. Namun, bagaimana dengan jaminan kelahiran? Belum tentu asuransi kesehatan dari pihak kantor akan menjamin sepenuhnya untuk biaya bersalin.
Jika kantor memberikan jaminan kesehatan, bisa saja pada kelas standar. Misalnya, asuransi dari kantor hanya memberikan kamar untuk kelas tiga. Apabila ingin menempati kamar VIP, tentu Anda harus menambah biaya sendiri.
Karena itu, Anda perlu mengecek fasilitas jaminan kesehatan dari kantor agar bisa mempersiapkan tambahan biaya persalinan. Asuransi dari kantor setidaknya bisa menjamin sebagian biaya persalinan Anda, sebagian lagi bisa ditambah dengan dana Anda sendiri.
Baca Juga :
Gen Z dan Lingkaran Pinjaman Online
Baca Juga :
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
2. Persiapan dana
Mempersiapkan dana untuk proses kelahiran lebih baik direncanakan sejak awal pernikahan. Bisa jadi rencana jangka pendek ialah mempunyai anak dalam 1-3 tahun ke depan.
Untuk mengelola dana Anda bisa menyimpannya dalam bentuk deposito atau reksa dana pasar. Jika dalam deposito saja mungkin dana juga tidak berkembang. Agar dana Anda bisa berkembang, lebih baik investasikan dalam bentuk reksa dana pasar.
Cara tersebut lebih efektif, karena reksa dana uang pasar lebih memiliki risiko yang rendah. Jika Anda menyimpannya dalam deposito tabungan, selain tidak bisa berkembang, tabungan juga bisa sabotase atau ditarik untuk keperluan di luar perencanaan.
Hal itulah yang bisa menjadi kesalahan Anda dalam menyimpan uang. Sebaiknya, lakukan investasi reksadana uang pasar karena mempunyai target keuntungan bersaing dengan deposito. Selain itu, reksadana juga lebih mudah untuk ditarik.
Baca juga: 4 Cara Cermat Mengatur Keuangan Keluarga
3. Ubah prioritas pengeluaran bulanan
Jika Anda belum mempunyai tabungan sama sekali. Anda harus menekan biaya lifestyle seminim mungkin, seperti makan di luar, ngopi, atau belanja fashion. Anda masih bisa menekan biaya lifestyle hingga 20 persen, karena Anda tidak mungkin mengganggu biaya kebutuhan lain seperti cicilan rumah, listrik, air, transportasi dan kebutuhan penting lainnya.
Maka, tolerir kebutuhan lifestyle seminim mungkin agar bisa ditabung untuk keperluan melahirkan. Dalam hal ini mungkin Anda memerlukan komitmen yang keras agar bisa menyisihkan biaya itu bisa masuk ke tabungan.
Dibutuhkan Perencanaan keuangan yang baik
Perencanaan keuangan untuk biaya melahirkan mungkin bisa membantu Anda dalam menyimpan dana. Paling penting ialah batasi pengeluaran gaya hidup dan hiburan lainnya karena Anda bukan hanya memerlukan biaya untuk kelahiran saja.
Anda akan membutuhkan dana untuk kontrol kehamilan setiap bulan atau tiga bulan sekali. Tentu hal ini perlu pengaturan keuangan yang matang agar bisa memenuhi kebutuhan setiap harinya dan pengecekan kehamilan secara berkala.
Kebutuhan tak berhenti pada kelahiran saja. Kebutuhan sehari-hari sang ibu dan bayi juga akan lebih besar, sehingga sebisa mungkin atur keuangan Anda sebaik mungkin.
Baca juga: 4 Manfaat Anak Memiliki Kartu Kredit
(ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Cara tersebut lebih efektif, karena reksa dana uang pasar lebih memiliki risiko yang rendah. Jika Anda menyimpannya dalam deposito tabungan, selain tidak bisa berkembang, tabungan juga bisa sabotase atau ditarik untuk keperluan di luar perencanaan.