Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan
Jumat, 1 April 2016 - 18:15 WIB
Sumber :
- ANTARA/Septianda Perdana
VIVA.co.id
- Badan Pusat Statitsik (BPS) melaporkan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) mengalami ketimpangan yang cukup signifikan di beberapa daerah pada Maret 2016. Berdasarkan data BPS, rata-rata harga GKP di tingkat petani mencapai Rp4.703 per kilogram (kg) atau turun 9,76 persen.
Sementara, untuk GKP di tingkat penggilingan mencapai Rp4.783 per kg atau turun 9,72 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Februari 2016.
Sedangkan untuk rata-rata harga GKG di tingkat petani, mencapai Rp5.501 per kg atau turun 4,39 persen. Untuk di tingkat penggilingan sebesar Rp5.662 per kg atau turun 4,20 persen.
Kepala BPS, Suryamin, mengungkapkan laporan tersebut menunjukkan bahwa harga sudah jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015, di mana HPP di tingkat petani sebesar Rp3.700 per kg dan di tingkat penggilingan sebesar Rp3.750 per kg.
“Ini bisa dikarenakan ada tengkulak yang berani beli harga tinggi, atau mungkin Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) kurang cepat membeli gabah dari petani,” ujar Suryamin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
Baca Juga :
Tak Ada Kenaikan Harga, Inflasi Agustus Rendah
Menurut Suryamin, jika Perum Bulog bisa dengan cepat membeli gabah langsung dari petani, maka harga yang ditetapkan tengkulak yang biasanya memicu lonjakan harga beras bisa ditekan.
Apalagi, ditambah pada April mendatang, masih dalam musim panen.
Biasanya, dia menjelaskan, para tengkulak akan berusaha menyerap gabah dari petani pada saat musim panen. Hal ini yang harus segera diantisipasi, agar nantinya harga beras di pasaran bisa stabil, terutama menjelang Lebaran.
“Takutnya mereka akan tahan, sehingga harga bisa tinggi,” tegasnya.
Karena itu, Suryamin berharap, Bulog bisa menerapkan strategi khusus untuk menyerap gabah langsung dari petani dengan cepat.
“Bulog harus memiliki informasi yang cepat dan akurat di tiap kota,” ucap dia.
Sebagai informasi, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan mencapai Rp9.572 per kg, atau turun sebesar 2,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan mencapai Rp9.444 per kg, turun 1,84 persen.
Sedangkan harga rata-rata beras kualitas rendah di tingkat penggilingan, mencapai Rp8.995 per kg atau turun sebesar 2,17 persen. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Biasanya, dia menjelaskan, para tengkulak akan berusaha menyerap gabah dari petani pada saat musim panen. Hal ini yang harus segera diantisipasi, agar nantinya harga beras di pasaran bisa stabil, terutama menjelang Lebaran.