Inflasi Maret 0,19 Persen, Ini Respons BI

Suasana penjualan beras
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Maret 2016 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Secara tahun ke tahun (year on year), laju inflasi mencapai 4,45 persen.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
 
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengungkapkan kelompok volatile foods pun menjadi salah satu perhatian bank sentral. Menurut Mirza, komoditas bahan pangan memang perlu dijaga untuk tetap menjaga pergerakan inflasi.
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
 
“Apalagi, nanti Juni sudah puasa, dan sudah lewat masa panen. Itu harus diwaspadai. Inflasi dan bahan pangannya,” ujar Mirza, saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
Anggaran Dipotong, BPS Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen
 
Mirza mengakui, posisi inflasi secara year on year memang masih berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh bank sentral. Namun, posisi tersebut masih belum sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah maupun bank sentral.
 
“Target pemerintah itu 4,7 persen. Kalau bisa dijaga di bawah 4,5 persen, maka akan lebih baik. Apalagi, kalau bicara soal suku bunga. Faktor penentu suku bunga adalah inflasi,” katanya.
 
Mirza menjelaskan, aktivitas ekonomi pada kuartal II-2016 nantinya diharapkan bisa menjadi pendorong agar terjadi deflasi. 
 
Sementara itu, untuk menekan laju inflasi, diharapkan ada sentimen positif yang diberikan oleh kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) dan stabilisasi harga pangan. “Kalau BI inginnya inflasi itu di bawah 4,5 persen atau sekitar empat persen,” ucap Mirza. (one)
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016