Mahyudin Ingatkan Pelajar Jangan Lupa Simbol Negara
VIVA.co.id – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, menghadiri dan menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diikuti sekitar 200 peserta pelajar SMA Negeri 1 Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, di gedung serba guna Sarabakawa, Tabalong, Jumat 1 April 2016.
Kepada para peserta pelajar, Mahyudin mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang melakukan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada pelajar SMA sebagai generasi penerus bangsa. Pemahaman kepada pelajar SMA sangat efektif sebab jika para pelajar ini memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak jika mereka menjadi pejabat publik kelak.
"Jika sejak remaja dididik dengan pemahaman nilai luhur bangsa yang kuat maka kita tidak akan khawatir lagi dengan keadaan bangsa kita ke depan. Sebab generasi muda yang dididik nilai luhur bangsa pasti sebagiannya akan menduduki posisi-posisi penting di republik ini," katanya.
Sekarang ini, lanjut Mahyudin, banyak sekali masalah yang merundung bangsa ini salah satu yang sangat mengkhawatirkan adalah makin maraknya korupsi. Dengan terbentuknya karakter bangsa yang baik dan tertanam kuat di sanubari generasi muda bangsa, maka tidak setidaknya bangsa memiliki harapan akan muncul pemimpin-pemimpin negeri ini yang mampu menjadikan bangsa ini jauh lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Mahyudin sangat berharap agar para pelajar terus mempelajari soal nilai-nilai luhur dan seputar kenegaraan Indonesia salah satunya simbol dan lambang-lambang negara.
"Jika anak-anak pelajar tahu dan paham sejarah dan makna simbol serta lambang negara, maka akan tumbuh penghormatan sehingga kasus seorang artis yang menghina simbol negara karena katanya akibat ketidakpahaman dan ketidaktahuan terulang kembali," ujarnya.
Di akhir sesi, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin memberikan tantangan kuis menarik soal ketatanegaraan bangsa. Mahyudin sangat lega dari beberapa pertanyaan yang dilemparnya, semua dijawab lancar oleh pelajar.
"Ini menunjukkan para pelajar kita masih peduli mempelajari soal kenegaraan Indonesia, itu sangat baik dan untuk para guru atau pendidik agar potensi ini diolah dan diasah secara lebih terarah lagi," katanya. (rin)