Planet ke-9 Dituding Jadi Pemusnah Bumi di Masa Lalu
- U-Report
VIVA.co.id – Bukti mengenai eksistensi planet ke-9 mulai menyeruak. Seiring dengan itu, beberapa ilmuwan mulai mengembangkan teori baru mengenai kepunahan bumi di masa lalu.
Astrofisikawan Amerika mengklaim jika planet ke-9 yang belum memiliki nama itu mampu menyebabkan hujan komet. Fenomena alam hujan komet itulah yang disebut sebagai penyebab kehancuran bumi berjuta tahun lalu.
Profesor yang sudah pensiun dari University of Arkansas jurusan sains matematika, Dr Daniel Whitmire mengatakan, planet ke-9 itulah yang bertanggung jawab menghancurkan bumi di masa lalu. Planet tersebut dipercaya bisa memicu fenomena hujan komet yang cukup dahsyat.
"Hujan komet ini bisa jadi sangat kuat dan cukup mampu bergerak cepat dengan kekuatan penuh menembus orbit, kemudian menghantam bumi dan menciptakan kepunahan massal," ujar Whitmire, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, 1 Maret 2016.
Whitmire melakukan penelitian ini ditemani koleganya, John Matese. Hasil penelitian mereka, yang menerangkan hubungan antara Planet X dengan kepunahan massal di bumi, telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 1985, ketika keduanya masih bekerja di University of Louisiana.
Ada tiga penjelasan yang dipaparkan Whitmire dan Matese. Pertama, karena kehadiran planet misterius di pinggiran tata surya kita (dijuluki Planet X). Kedua, keberadaan bintang terkecil yang mengorbit matahari, dan osilasi vertikal matahari yang mengorbit galaksi. Sayangnya, dua teori terakhir dianggap tidak konsisten jika dilihat dari penelitian paleontologi.
Kenapa dinamakan Planet X? Karena pada 1985 itu Pluto masih dianggap sebagai planet sehingga penambahan planet baru menjadikan semesta memiliki 10 planet. X dalam bahasa Romawi disebut sebagai 10.
Teori yang dipaparkan Whitmire dan Matese memberikan keyakinan jika Planet X pernah menghancurkan bumi.
"Planet X mengorbit matahari. Orbitnya yang miring perlahan berputar dan Planet X bergerak melewati komet Kuiper Belt setiap 27 juta tahun. Orbit ini menyebabkan komet masuk ke dalam sistem tata surya kita," ujar Whitmire.