Bandung Terpilih Jadi Uji Coba Bisnis e-Commerce Facebook
Kamis, 31 Maret 2016 - 17:37 WIB
Sumber :
- tech.firstpost.com
VIVA.co.id - Situs jejaring sosial Facebook memilih Bandung untuk uji coba bisnis e-commerce. Wali kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan jual beli menggunakan platform Facebook akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari industri kreatif di Bandung.
Baca Juga :
Mi Bikini yang Meresahkan Negara
Â
"Jual beli lebih mudah, produk unggulan Bandung dititipkan di platform Facebook," kata Ridwan, dalam forum diskusi di Konferensi Kota Kreatif Indonesia (ICCC) di Malang, Kamis, 31 Maret 2016.Â
Baca Juga :
Polisi Belum Temukan Unsur Pidana di Mie Bikini
Â
Bekerja sama dengan Facebook dinilai akan memudahkan industri kreatif memasarkan produk ke seluruh dunia dan mampu menjawab persaingan di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).Â
Â
"Saya meyakinkan pada petinggi Facebook jika produk kreatif Bandung bisa bersaing di dunia," katanya.
Â
Dia memaparkan, berkaca pada jumlah kunjungan turis per tahun di Bandung, potensi pertumbuhan ekonomi dari industri kreatif sangat tinggi.Â
Â
Jumlah turis yang berkunjung ke Bandung mencapai 6 juta jiwa per tahun dengan jumlah belanja mencapai total Rp6 triliun. Jika digabungkan dengan platform di Facebook, dia yakin akan semakin mendongkrak pertumbuhan ekonomi.Â
Â
"Kami juga siap mendukung dan menerima produk dari kota lain," katanya.Â
Â
Dia berharap, jejaring kota kreatif terbangun untuk mempercepat membangun ekonomi kreatif. Termasuk, pameran seni tak hanya di galeri, tapi dilakukan pameran di perkampungan.Â
Â
Dengan begitu turis datang, melihat pameran seni, dan menginap di perkampungan penduduk.
Â
Ridwan menyebutkan industri kreatif merupakan investasi jangka panjang dengan nilai investasi yang sangat tinggi. Seperti Facebook memiliki nilai seharga Rp40 triliun.Â
Â
"Melebihi APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), gagasan dan kreatifitas nilainya tinggi," katanya.Â
Â
Diapun mengajak para kepala daerah untuk berinvestasi di sektor ekonomi kreatif dan berharap muncul gagasan dan kreatifitas yang nilainya melebihi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).Â
Â
"Kita memiliki 700 bahasa, itu menunjukkan Indonesia bangsa yang kreatif. Tinggal bagaimana kita membangun kekompakan," katanya.
Â
Sementara itu, Seniman dan Akademisi, Sardono Waluyo Kusumo, mengatakan untuk mempercepat ekonomi kreatif, pemerintah harus mendirikan sekolah kreatif.Â
Â
Seperti di Singapura, dengan mendirikan Singapore School of Art. "Pendidikan dasar kita selama ini menghilangkan kreatifitas dan imajinasi siswa. Perlu keliaran imajinatif," katanya.Â
Â
Kurikulum pendidikan dasar yang mewajibkan siswa hanya terfokus kepada teks dan pelajaran secara tak langsung akan menumpulkan kreativitas dan imajinasi anak-anak.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Â