Buruh Tuntut Harga BBM Turun Jadi Rp5.000

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id - Pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter pada 1 April 2016. Harga Premium RON 88 turun dari Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter. Sedangkan harga solar turun dari Rp5.650 per liter menjadi Rp5.150 per liter. 

 
Buruh menuntut Pemerintah untuk menurunkan harga BBM, menjadi Rp5.000 per liter untuk premium dan Rp4.500 per liter untuk solar. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta agar penurunan harga BBM yang signifikan, supaya dapat langsung terasa bagi masyarakat.
 
"Harga minyak dunia masih rendah di bawah US$40 per barel. Kalau turun hanya Rp500 maka sungguh aneh harga premiun oktan 88 di indonesia lebih mahal dibandingkan dengan harga BBM dengan oktan 92 atau 94 di Malaysia atau Amerika," kata Presiden KSPI, Said Iqbal, dikutip dari keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 31 Maret 2015. 
 
Ditegaskannya, jangan sampai buruh dan rakyat dibebani harga BBM yang masih mahal untuk menutupi kerugian Pertamina. "Ini seperti perilaku rentenir saja," ujarnya. 
 
Sudirman: Harga BBM Tak Berubah hingga September 2016
Berdasarkan perhitungan KSPI dengan penurunan harga BBM menjadi Rp5.000 maka biaya transportasi, sewa rumah, dan harga kebutuhan bahan pokok juga akan turun secara signifikan sekitar 15-20 persen. 
 
Alasan Pertamina Usul Premium dan Solar Turun Rp400/Liter
Ini berarti akan meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat dan dapat meningkatkan konsumsi domestik yang secara bersamaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga bisa mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) lanjutan. 
 
Harga Premium Diperkirakan Turun Rp400-500 per Liter
Menurut data KSPI, sejak Januari sampai Maret 2016 sudah ada 22.680 pekerja terkena PHK. (one)
 
Petugas SPBU melakukan pengisian BBM Solar

DPR: Harga Solar Subsidi Seharusnya Rp4.000 per Liter

Harga solar subsidi lebih mahal ketimbang solar nonsubsidi.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016