Raksasa Properti Surabaya Lirik Konsumen Semarang
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Salah satu raksasa bisnis properti Indonesia, KSO Waskita Darmo Permai, mulai mengincar konsumen asal Semarang, Jawa Tengah. Pengembang yang merupakan kerjasama PT Darmo Permai dengan PT Waskita Karya itu kini masih membangun dua menara apartemen di Kota Surabaya.
Dua menara modern yang dibangun bernama "88Avenue" yang ditargetkan selesai pada bulan Agustus 2018 dengan total investasi hingga Rp4,5 triliun.
Managing Director KSO Waskita Darmo Permai, Kevin Sanjoto mengatakan, saat ini perusahaannya masih memasarkan apartemen ini di kota lumpia Semarang. Ia menargetkan setidaknya 88-100 unit apartemen di Surabaya dimiliki warga Semarang.
"Kami ingin warga Semarang punya satu unit saja di Surabaya. Meskipun itu sudah kalah dengan Indonesia Timur dan para ekspatriat yang masuk,” kata Kevin di Semarang, Kamis, 31 Maret 2016.
Meski begitu, ia mengaku minat masyarakat Semarang belum cukup tinggi dalam kepemilikan apartemen dan juga pusat belanja. Berbeda dengan tingkat kepemilikan apartemen di Kota Surabaya, Bandung dan Balikpapan.
"Di Surabaya bahkan minat masyarakat untuk kepemilikan apartemen ini sudah mencapai 50 persen, " katanya.
Hal itu menjadi alasan kenapa para pengembang, utamanya bisnis properti masih belum berencana membangun bisnisnya di Kota ini.
Tapi dalam beberapa waktu ke depan pihaknya mengaku bahwa Semarang akan sangat berpeluang besar dalam bisnis ini. Sebabnya, saat ini terjadi relokasi besar-besaran pabrik ke Semarang dan Boyolali.
"Dalam waktu tiga sampai empat tahun ke depan akan jadi timing bagus kita bangun di Semarang. Karena ekonomi daerah ini bergeliat, " ujar dia.
Business Development Advisor Lilly Tjahnadi menambahkan, kebijakan pemerintah daerah setempat dalam pengembangan bisnis ini menjadi sangat penting. Apalagi Semarang sebenarnya sangat potensial karena merupakan titik simpul di Pulau Jawa.
"Tergantung pemdanya. Kalau bisa mendatangkan populasi, bisnis bisa lebih cepat. Kalau potensi ekspornya bagus, perkembangannya bisa lebih cepat,” jelas Lilly.