Dokter Tak Temukan Tanda Roy Dianiaya
VIVAnews - Tim dokter Rumah Sakit Umum Dr Sutomo, Surabaya, tak menemukan bekas penganiayaan di tubuh Roy Aditya Perkasa (14), siswa baru SMAN 16 Surabaya. Karena itu, kepolisian melepas jenazah untuk dibawa pulang dan dimakamkan Kamis besok.
Namun polisi menyatakan memeriksa beberapa saksi yang berada di sekitar Roy pada pelaksanaan Masa Orientasi Siswa di SMA 16. Polres Surabaya Timur hingga malam ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi seperti pihak sekolah dan panitia penyelenggara MOS.
"Kami masih mengumpulkan keterangan dari beberapa pihak. Tujuannya guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya Roy," kata Kasat Reskrim Polres Surabaya Timur, Ajun Komisaris Hartoyo, ditemui VIVAnews saat berada di RSUD Dr Soetomo Rabu 15 Juli 2009 malam.
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah rekan korban saat berada di SMP. "Selain itu, dari rumah sakit kita juga akan meminta medical record atau riwayat kesehatan korban," ujar Hartoyo.
Dijelaskan, keterangan kesehatan itu sangat membantu polisi dalam mengumpulkan keterangan. Juga untuk mengetahui riwayat korban pernah berobat kemana saja. "Otopsi itu bukan final. Masih ada organ dalam yang harus diperiksa kembali," kata AKP Hartoyo.
Sejumlah dokter jaga yang menangani outopsi jenazah menolak memberikan keterangan. "Maaf, tanya saja ke polisi," kata dr Ari salah seorang yang ikut melakukan penanganan di RSUD Sutomo, Surabaya.
Namun informasi yang diperoleh VIVAnews, dokter tidak menemukan tanda kekerasan atau bekas penganiayaan di tubuh korban. Itu sebabnya jenazah diijinkan untuk segera dibawa pulang oleh keluarga korban.
Roy diketahui meninggal setelah sebelumnya sempat pingsan usai mengikuti orientasi di SMAN 16, Surabaya. Sebelumnya korban sempat pusing dan kemudian pingsan. Namun, jiwanya tidak tertolong dan meninggal petang tadi.
Laporan Tudji Martudji | Surabaya