Ingin Bisnis Berjalan Lancar? Ikuti Cara Ini

Foto ilustrasi.
Sumber :
  • Pengusaha

VIVA.co.id – Sudahkah Anda membuat catatan pengeluaran pribadi sehari-hari? Membuat pembukuan atas pengeluaran sehari-hari merupakan kegiatan yang bagus karena Anda dapat menganalisis apakah sejauh ini boros atau tidak. 

Bocoran Itung-itungan KPR yang Belum Banyak Orang Tahu

Selain itu, Anda juga jadi bisa membuat perencanaan untuk pengeluaran sehari-hari guna mempersiapkan jumlah yang dapat ditabung. Nah, pertanyaan berikutnya. Apakah saat ini memiliki bisnis sampingan atau memang bekerja sebagai wiraswasta? 

Banyak pengusaha-pengusaha yang mencampuradukkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis mereka. Alasannya beragam, seperti tidak ingin ribet memisahkan pengeluaran bisnis dan pengeluaran pribadi, memudahkan pencatatan keuangan sendiri, membuang-buang waktu, dan sebagainya. 

5 Persiapan Pasangan Muda Kalau Ingin Punya Rumah Sendiri

Ada empat alasan penting mengapa sebaiknya menyisihkan waktu untuk memisahkan catatan keuangan pribadi dengan catatan keuangan bisnis. Simak alasannya di bawah.

Berlebihnya uang yang digunakan untuk pengeluaran pribadi

Cara Lepas dari Jeratan Pinjaman Online

Hal ini merupakan salah satu penyebab vital yang dapat membuat keuangan pribadi maupun bisnis berantakan. Saat omzet bisnis masuk ke rekening pribadi dan dicatat sebagai pemasukan pribadi, Anda merasa memiliki banyak uang dan tidak sengaja membelanjakan sebagian untuk keperluan pribadi.

Apa yang terjadi? Kemungkinan bisa tekor untuk bisnis karena jumlah dana yang tersedia di rekening tidak cukup untuk pengeluaran bisnis. Memisahkan pencatatan dan rekening pribadi dengan rekening bisnis memiliki alasan yang sama dengan memisahkan rekening transaksi harian dan rekening tabungan.

Baca juga: Simak 5 Cara Makin Kaya Tanpa Tambah Penghasilan Kamu!

Kesalahan perencanaan untuk tabungan pribadi

Ketika mencampuradukkan pengeluaran pribadi dan bisnis,akan lebih sulit untuk menentukan berapa jumlah yang ditabung. Tidak seluruh keuntungan bersih dari bisnis perlu dimasukkan ke kas pribadi, karena Anda tentu perlu ‘memutar’ keuntungan tersebut untuk operasional atau ekspansi bisnis.

Misalnya, bulan ini omzet bisnis besarnya Rp12 juta dengan total beban operasional Rp8 juta. Dari untung bersih yang jumlahnya Rp4 juta, Anda bisa tarik Rp3 juta untuk masuk kas pribadi dan sisa Rp1 juta untuk ‘kas bisnis’ untuk pengeluaran bulan berikutnya sekaligus kalau ada pengeluaran tak terduga di bisnis.

Kalau mencampurkan pencatatan keuangan pribadi dan bisnis, akan sulit menentukan keuntungan bersih untuk kas bisnis. Akibatnya, jumlah yang ditabung untuk keperluan pribadi juga tidak tepat dan ini berpotensi mengganggu arus kas bisnis maupun pribadi dalam jangka panjang.

Baca juga: Benarkah Perencanaan Keuangan Keluarga Membantu Kesejahteraan Keluarga?

Membantu dalam membuat laporan keuangan pajak

Pada dasarnya, pemilik bisnis tentu ingin agar bisnisnya berkembang pesat. Saat skala bisnis sudah semakin besar dan mulai mempekerjakan karyawan untuk fokus mengurusi area-area tertentu di bisnis Anda, maka bisnis akan lebih profesional jika berbentuk badan hukum seperti CV atau PT.

Nah, bisnis dengan badan hukum wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan dan melaporkan pajak penghasilannya kepada negara. Seandainya Anda terbiasa mencampurkan pencatatan keuangan bisnis dan pribadi, maka nantinya akan sulit untuk membuat laporan keuangan bisnis terpisah untuk keperluan pelaporan pajak badan. Jadi, lebih baik sudah ambil ancang-ancang untuk memisahkan pencatatan keuangan sejak dini.

Perlunya membuat keputusan bisnis yang tepat

Anda akan sulit melihat berbagai pertimbangan untuk mengambil keputusan jika pencatatan keuangan pribadi dan bisnis  menjadi satu. Dari sisi keuangan pribadi, jadi sulit mengukur berapa sebenarnya jumlah kas yang tersedia untuk pengeluaran rutin, berapa jumlah yang bisa ditabung, dan sebagainya.

Dari sisi bisnis sendiri, pastinya jadi lebih sulit mengetahui dengan pasti berapa saldo uang dan bagaimana kinerja bisnis kamu saat ini untuk menentukan jenis pengeluaran yang akan diakukan dengan bisnis untuk minggu  depan.

Baca juga: Jangan Salah Ambil Keputusan Berutang. Bedakan Utang Baik VS Utang Buruk!

Sekarang, sudahkah  Anda memahami mengapa perlu memisahkan pembukuan pribadi dan bisnis? Selain itu, agar bisa memaksimalkan tabungan untuk tujuan keuangan pribadi, terapkan prinsip hidup hemat untuk mempercepat Anda mencapainya. (ms)

Ilustrasi keuangan syariah.

Ingin Daftar Asuransi Syariah, Pahami Dulu 5 Hal ini

Memiliki polis asuransi sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2018