Cegah Cyber Crime, Pekerja IT BEI Bakal Disertifikasi

Ilustrasi peretas (hacker).
Sumber :
  • allpinoynews
VIVA.co.id
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berupaya mencegah adanya
cyber crime
atau kejahatan di sistem informasi dan teknologi oleh para
hacker
(peretas). 

Untuk itu, diperlukan sertifikasi khusus bagi para ahli di bidang teknologi informasi yang bekerja di BEI.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio mengatakan, di BEI saat ini ada ratusan ribu investor yang menaruh investasinya setiap hari. 

Saat ini, kata dia, BEI mencatat rata-rata sebanyak 300 ribu transaksi untuk setiap harinya. Sementara, transaksi harian jual beli saham tersebut mencapai Rp6-7 triliun yang dilayani 115 broker perusahaan sekuritas dan semuanya dilakukan secara online trading.

"Memang kalau ditanya tadi mana yang paling sensitif, ya adalah yang ada duitnya, itu yang utama. Kedua, adalah masuk dari gateway itu, yang ketiga, manusia. Saya takutkan attacknya adalah dari manusia," kata Tito, usai diskusi bertajuk "Cyber Security: Opportunity and Challenge" di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016. 

Tito mengibaratkan, bahwa semua ahli IT di bursa merupakan pengemudi yang ahli menyetir. Namun, mereka tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

"Jadi enggak ada peraturan bahwa semua orang harus punya sertifikasi kalau ingin duduk di jabatan tertentu di bidang IT. Sementara, sertifikasi itu kan belum," katanya.

Ironinya, kata Tito, jika ingin menjadi wakil perdagangan efek tentu harus mendapatkan sertifikasi terlebih dahulu, sama halnya seperti auditor.  

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau
Namun, untuk pekerja IT yang menyalakan sistem setiap harinya sejak pagi pukul 06.30 untuk memonitor perdagangan. 

Arus Modal Mengalir, Cermati Saham-saham Ini
"Setiap 6.30 setiap hari dan yang memonitor perdagangan. Ini (sertifikasi) yang sedang kami diskusikan," ujarnya.

Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo
Meski demikian, Tito mengaku, jika pihaknya telah menerapkan sistem keamanan berlapis untuk mengamankan layanan data nasabah. Apalagi, pihaknya telah mendapatkan ISO 27 001 di bidang manajemen pengamanan informasi.

"Keamanan berlapis itu ada. Insya Allah sudah terpenuhi, tapi kami tetap hati-hati. Karena bahaya banyak sekali, banyak yang masuk ke sistem, baik broker, wakil perdagangan efek, bisa masuk langsung. Itu yang sebenarnya membahayakan," ujarnya.

Tito mengaku, jika pihaknya setiap empat tahun sekali investasi di bidang IT. Seperti pada tahun ini, BEI akan mulai melakukan peningkatan IT dan melakukan upgrade data center yang ditargetkan selesai pada Mei tahun depan. 

"Setiap empat tahun sekali itu ada untuk peningkatan IT, itu absolute, maka tahun ini kami akan meningkatkan atau upgrade data center, targetnya selesai Mei tahun depan, tapi tahun ini udah dimulai."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya