Bakrie Sumatera Raih Penjualan Rp2 Triliun

Saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk naik hampir 20 persen.
Sumber :

VIVA.co.id – PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan penjualan Rp2 triliun sepanjang 2015. Penjualan positif ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp1,5 triliun dan komoditas karet Rp0,5 triliun.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Direktur Investor Relations Bakrie Sumatera, Andi W. Setianto, menyatakan, kinerja positif ini tentu tidak lepas dari kerja keras perseroan dalam serangkaian program revitalisasi perkebunan, dan kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit dan karet.

Menurut dia, produksi inti dua komoditas itu tetap stabil di tengah pelemahan harga komoditas di pasar global, diskon harga domestik CPO (Crude Palm Oil), akibat kebijakan pungutan CPO Fund US$50 per ton untuk mendukung program biodiesel, dan El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrem udara kering dan kurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang serta kekeringan.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

“Perseroan mengikuti protokol RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) and ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Kami mempunyai kebijakan zero-burning (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan, khususnya aktivitas land clearing, sehingga tidak ada kebakaran lahan yang berasal dari kebun Bakrie,” kata Andi lewat siaran persnya, Selasa, 29 Maret 2016.

Ia mengungkapkan, pada 2014, nilai penjualan Bakrie Sumatera masih tumbuh 27 persen. Jika dilihat, harga komoditas sawit utama yaitu CPO masih dalam tren penurunan harga yang berlangsung sejak tahun 2011 hingga ke level terendah bulanan US$480 per ton FOB Malaysia di sepanjang 2015 dibandingkan harga 2014 yang level terendahnya saat itu tercatat US$620 per ton. 

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Bahkan, data pasar menunjukkan harga CPO pernah mencapai level tertinggi US$1.200 per ton di awal 2011. "Tetapi berkat kerja keras, perseroan masih mampu membukukan nilai penjualan sebesar Rp2 triliun dan laba kotor Rp514 miliar sepanjang 2015 seperti pada laporan keuangan 31 Desember 2015 yang dirilis Selasa 29 Maret," tuturnya.

Pihaknya mengaku bekerja keras mengatasi kondisi air di kebun akibat kemarau panjang tahun lalu dengan sebaik-baiknya serta berhasil mempertahankan produksi kebun inti sawit dan karet. 

"Optimalisasi produktivitas pabrik, juga dilakukan dengan pembelian sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka,” paparnya.

Andi menyebut, kondisi El-Nino pada 2015 dan program biodiesel domestik menyebabkan berkurangnya pasokan sawit dunia untuk tahun 2016, dan kondisi itu menjadi katalis perbaikan harga CPO yang mulai terlihat pada kuartal I tahun ini.

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024