Pembangunan Gedung Perpustakaan DPR Harus Efisien
VIVA.co.id – Rencana pembangunan gedung perpustakaan DPR yang menelan biaya lebih dari Rp500 milyar masih menimbulkan kontroversi. Di tengah suara penolakan, Wakil Ketua MPR Mahyudin menanggapi pembangunan perpustakaan DPR itu dengan bijak.
Mahyudin memberi alasan Indonesia penting juga dilihat oleh orang luar. Ada sesuatu yang bisa dibanggakan. Di luar negeri, komplek parlemen dilengkapi dengan perpustakaan yang bagus. Dengan pembangunan gedung perpustakaan DPR, paling tidak Indonesia juga tidak kalah dengan parlemen negara lain.
"Yang penting penggunaan dana pembangunan gedung perpustakaan DPR harus efisien. Tidak terkesan jor-joran," kata Mahyudin kepada pers di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Maret 2019.
Menurut Mahyudin, parlemen Indonesia memerlukan perpustakaan. Di komplek parlemen, gedung perpustakaan melengkapi gedung lain di mana tempat orang bisa belajar tentang parlemen Indonesia. "Saya kira ide pembagunan gedung perpustakaan itu bagus. Kalau saya mendukung saja," kata politisi Partai Golkar ini.
Namun Mahyudin mensyaratkan ketersediaan anggaran dalam pembangunan gedung itu. "Bukan bicara boleh atau tidak, tapi pembangunan gedung perpustakaan perlu didukung. Kalau dananya belum siap tidak perlu tahun ini, bisa tahun depan sesuai dengan kesiapan dana. Jadi tidak perlu memaksakan," imbuhnya.
Mahyudin menambahkan pembangunan gedung perpustakaan DPR itu tidak perlu dibatalkan melainkan disesuaikan dengan kesiapan anggaran. "Kalau anggaran sedang defisit bisa ditunda. Dan jangan mengambil pos-pos anggaran lain yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Prioritas adalah pembangunan untuk rakyat banyak," ujarnya.