Alasan Pertamina Usul Premium dan Solar Turun Rp400/Liter

Antrean BBM
Sumber :

VIVA.co.id - PT Pertamina hanya mengusulkan harga premium dan solar turun hingga Rp400 per liter. Dikarenakan perusahaan pelat merah ini mengkhawatirkan harga minyak mentah yang merangkak naik.

 
"Rata-rata sekarang harga bensin sudah naik 10 persen dari Januari-Maret," kata Senior Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, dalam acara "Stabilisasi Harga BBM untuk Menjamin Pertumbuhan Ekonomi" di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa 29 Maret 2016.
 
Afandi mengatakan bahwa harga Mean of Platts Singapore (MOPS) untuk bensin selama tiga bulan ini rata-rata sebesar US$45 per barel. Namun, hari ini, harga bensin mencapai US$50 per barel.
 
"Ini naik 10 persen," kata dia.
 
Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran
Afandi mengatakan bahwa penurunan harga yang terlalu tajam, dikhawatirkan akan menimbulkan kenaikan harga premium dan solar pada Juli, apabila tren kenaikan harga MOPS terus berlanjut.
 
SKK Migas Siapkan SK Alih Kelola Blok Mahakam
"Harapannya, di April tidak turun banyak sehingga Juli harganya tidak naik," kata dia.
 
Kilang Minyak Mini Akan Dibangun di Tengah Laut East Natuna
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan bahwa Pertamina melihat ada kebutuhan besar yang ditanggung masyarakat saat Juli 2016, yaitu Ramadan dan liburan anak sekolah.
 
Mereka melihat pengeluaran masyarakat akan besar untuk memenuhi dua kebutuhan ini.
 
"Kami melihat tanggal 1 Juli nanti di mana Puasa, mau Lebaran, dan libur anak sekolah, sebaiknya (harga BBM) tidak naik," kata dia ketika dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Senin 28 Maret 2016.
 
Sekadar informasi, saat ini, premium dijual dengan harga Rp7.050 per liter dan solar Rp5.650 per liter. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga keekonomian premium sudah berada di bawah Rp5.000 per liter sejak akhir Desember 2015.
 
Sementara itu, harga solar berada di bawah Rp4.000 per liter. Harga keekonomiannya pun mencapai titik rendahnya pada 3 Februari 2016 yang sebesar Rp4.800 per liter.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya