Harga BBM Bakal Turun, Mampukah Tekan Inflasi?
Selasa, 29 Maret 2016 - 08:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pemerintah memastikan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar per 1 April 2016 mendatang, seiring dengan komponen pendukung penyesuaian, seperti harga minyak mentah dan dolar Amerika Serikat, mengalami penurunan.
Baca Juga :
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
Lantas, apakah penurunan BBM ini akan menekan laju inflasi?
Â
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, besaran penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah nantinya akan memegang peran penting pada laju inflasi.
Â
"(Dampak penurunan BBM) lumayanlah. Cukup menekan," ujar Sasmito saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa 29 Maret 2016.
Â
Namun, Sasmito mengingatkan, pemerintah tetap harus memperhatikan kondisi komoditas pangan secara keseluruhan, meskipun sampai saat ini masih dalam posisi terkendali. Utamanya, adalah harga cabai dan bawang yang masih mengkhawatirkan semakin mahal.
Â
"Minyak goreng juga, meskipun ada ancaman dari tarif CPO (minyak kelapa sawit). Harga masih berpotensi meningkat. Apresiasi rupiah juga cukup berpengaruh," kata dia.
Â
Meski begitu, BPS tetap mengapresiasi kebijakan penurunan harga BBM yang secara konsisten dilakukan pemerintah setiap tiga bulan sekali.
Â
"Setidaknya ada tanda-tanda bagus (dari penurunan harga BBM). Asalkan berada di bawah 0,5 persen, inflasi masih aman hingga akhir tahun," katanya.
Â
Sebagai informasi, Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa harga BBM akan turun secara signifikan. Meski begitu, penurunan ini tidak akan berada pada harga keekonomiannya.
Â
"Harga akan turun signifikan, tapi tidak akan persis sama. Tetapi akan mengikuti angka keekonomian," tutur eks Bos PT Pindad tersebut.
Â
Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, Sasmito mengingatkan, pemerintah tetap harus memperhatikan kondisi komoditas pangan secara keseluruhan, meskipun sampai saat ini masih dalam posisi terkendali. Utamanya, adalah harga cabai dan bawang yang masih mengkhawatirkan semakin mahal.