Ayah Mengemis, Marshanda: Sesuatu Akan Indah pada Waktunya
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Begitu mendengar ayah kandungnya, Irwan Yusuf, terjaring Sudin Jakarta Selatan dan dibawa ke panti sosial, Marshanda langsung menjenguk sang ayah. Artis ini juga langsung mencurahkan isi hatinya saat bertemu dengan ayahnya di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur.
Pertemuan ayah dan anak yang sudah hilang kontak sekian lama itu begitu mengharukan. Marshanda langsung menuangkan perasaan dan curahan hatinya ke akun Instagram miliknya.
Marshanda mencari foto dirinya dengan ayah kandungnya. Ia pun memasang foto tersebut di Instagram.
"Nyari foto aslinya tapi udah ilang, jadi pake foto dari hasil googling ?? Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Dan hal ini ngga cuma berlaku untuk orang-orang yang beruntung secara materi, jabatan, sukses karir, atau hal lainnya yang superficial," tulis Marshanda.
Ia memasang fotonya bersama sang ayah. Mantan artis cilik ini membela ayahnya. Apapun pandangan dan perkataan orang, ia tetap menyayangi ayahnya.
"Walaupun kita punya masa lalu yang "kurang baik" di mata masyarakat (bahkan sebagian besar orang menyebutnya "aib yang harus ditutup-tutupi"), bukan berarti kita tidak pantas disayangi, diterima, dipahami, dicintai dan dihormati sebagai seorang individu yang masih bernafas," ujarnya.
Ia tidak merasa malu atau minder dengan kenyataan yang terjadi pada ayahnya. Menghormati dan menyayangi seseorang kata Chaca bukan dilihat dari isi dompet atau jumlah kartu kredit.
"Papaku orang baik. Dia ngga menipu, ngga meremehkan orang lain, jadi kalo berita seperti ini tentang papa keluar di media saya ngga ngerasa kaget, miris, ataupun malu.
Saya menghormati papa seperti apapun dia. Sama halnya dengan bagaimana saya menghormati mama saya," ungkapnya.
Bertemu dengan sang ayah walau dalam kondisi yang tidak menyenangkan tetap membuat Chaca bahagia. Ia merindukan momen-momen bersama ayahnya tersebut.
"Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jangan hanya karena "aturan masyarakat" yang nggak tertulis mengenai apa yang "wow" dan apa yang patut dianggap remeh, kita jadi hidup nggak pakai hati dan nggak mengenal cinta lagi.
Kita dilahirkan untuk tujuan yang nggak jauh dari cinta. We are born for a great purpose. Karena Allah SWT sayang sama semua hamba-Nya. Sebersih atau sekotor apapun badan orang itu di bumi saat ini, setebel atau setipis apapun dompet dan jumlah kartu kreditnya hari ini.. Kita semua sama. Kita semua berhak dihormati, diterima, dan disayangi," ujar bintang sinetron Bidadari ini.