4G LTE Advanced Milik Smartfren Selimuti Pontianak
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Pontianak menjadi kota selanjutnya yang resmi diselimuti oleh internet cepat mobile Smartfren. Ini merupakan salah satu dari 85 kota di seluruh Indonesia yang disasar Smartfren untuk memperluas cakupan 4G LTE-nya.
Khusus Pulau Kalimantan, selain Pontianak, Smartfren juga membidik Singkawang, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Martapura, Banjarbaru, dan Kota Baru.
Â
"Komitmen kami untuk terus mempercepat pentrasi penggunaan 4G LTE di Indonesia. Kini masyarakat Pontianak dapat turut menikmati layanan 4G LTE Advanced sama seperti kota-kota lainnnya di Indonesia," ujar Chief of Sales Smartfren, Tom Alamas, lewat siaran persnya, Jumat, 25 Maret 2016.
Tak hanya soal kehadiran layanan jaringan generasi keempat, masyarakat Pontianak juga memungkinkan dapat berkomunikasi menggunakan teknologi Voice over LTE (VoLTE), yaitu layanan phone atau video call berbasis data dengan menggunakan jaringan 4G LTE. Diketahui, Layanan VoLTE milik Smartfren yang telah dapat dinikmati sejak Februari lalu didukung oleh jaringan 4G LTE Advanced terluas yang menjangkau 85 kota di Indonesia.
Begitu juga soal perangkat, Smartfren memastikan ketersediaan tiga perangkat MiFi LTE, yakni Andromax M2S, Andromax M2Y dan Andromax M2P. Ketiga produk milik Smartfren tersebut akan menjadi pelengkap bagi pengguna yang ingin memanfaatkan koneksi 4G LTE.
Â
"Kami menyadari bahwa internet merupakan salah satu unsur yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, kami menyediakan produk MiFi agar dapat membantu aktivitas pelanggan yang berbasis internet," ungkap Sukaca Purwokardjono, Division Head Smartphone Business Smartfren.
Diketahui, operator dibawah naungan Sinarmas Group ini mengoptimalkan teknologi 4G LTE dengan menggabungkan teknologi Frequency Division Duplex (FDD) di 850 MHz dan teknologi Time Division Duplex (TDD) 2.300 MHz. Pada pengembangan jaringan 4G LTE-nya itu, Smartfren bekerjasama dengan vendor ZTE dan Nokia sebagai mitra infrastruktur.
Nokia menggarap pembangunan Base Tranceiver Station (BTS) untuk wilayah Indonesia bagian barat, yang meliputi Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera. Sedangkan ZTE mengembangkan infrastruktur untuk Smartfren di wilayah timur Indonesia, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi.