Kredit Usaha Rakyat Tak Cocok untuk Startup
Kamis, 24 Maret 2016 - 17:38 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini didorong pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dunia usaha kecil dan menengah (UKM), dianggap kurang efektif bagi para pengusaha rintisan, atau startup.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo menjelaskan, para startup merupakan pengusaha yang baru mulai mengembangkan bisnisnya. Skema pinjaman seperti KUR dinilai justru akan menambah beban dan menahan tumbuh kembang bisnis rintisan tersebut.
"Kalau bicara startup KUR itu tidak cukup. Karena, KUR itu kan hari ini dikasih bulan depan harus mulai nyicil. Memang betul bunganya rendah, tetapi itu beban," ujarnya saat di temui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis 24 Maret 2016.
Namun, Fadjar mengakui, bukan berarti program KUR sama sekali tidak bermanfaat, hal itu dapat membantu bagi usaha dalam kategori ekonomi kreatif. Dari 16 sektor usaha yang masuk dalam kategori usaha kreatif, ada tiga yang dianggap cocok, yakni fashion, kuliner, dan kraft.
"Karena, kalau sektor itu kan sudah terjadi, sudah berjalan. KUR bisa dimanfaatkan untuk mengembankan itu," tuturnya.
Menurut Fadjar, pendanaan yang paling pas untuk menjadi pupuk bagi pengusaha startup yang mempunyai mekanisme penyertaan seperti modal ventura. Sebab, skema tersebut tidak membebankan kewajiban utang, tetapi bagi hasil atau dividen.
"Kecuali KUR-nya bisa diubah, jangka waktunya dipanjangkan. Diberikan grass period lima tahun misalnya. Mungkin akan lebih bermanfaat," ucapnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Karena, kalau sektor itu kan sudah terjadi, sudah berjalan. KUR bisa dimanfaatkan untuk mengembankan itu," tuturnya.