Pertemuan Cygnus Cargo dengan ISS Bisa Dilihat dari Bumi
- AP Photo/NASA, Bill Ingalls
VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sukses meluncurkan roket Atlas V menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Terdapat kargo di roket tersebut yang akan terlepas dan bergabung dengan ISS. Proses penggabungannya dikatakan bisa dilihat dari Bumi.
Atlas V diterbangkan dari Cape Canaveral, Florida, Rabu, 23 Maret 2016. Di dalam kargo (Cygnus cargo freighter) yang dibawa Atlas itu di antaranya berisi dua perangkat ilmiah yang dibuat oleh siswa-siswa Indonesia.
Dilansir Space, Kamis, 24 Maret 2016, meski sudah terbang menuju ke ruang hampa, tak serta merta kalau Cygnus langsung menghampiri ISS. Untuk mencapai ISS diperlukan waktu yang tepat agar tidak terjadinya kesalahan dalam memasukkan kargo berisi pasokan (suplai) dari Bumi itu.
Diketahui, ISS mengorbit dengan kecepatan delapan kilometer per detik dan mengitari Bumi 15-16 kali.
NASA memprediksi, kemungkinkan Cygnus akan menyentuh ISS pada Sabtu pagi waktu setempat, 26 Maret 2016. Cygnus merupakan kapal kargo yang sarat akan muatan.
Setidaknya hampir empat ton pasokan dibawanya, yang terdiri atas hardware (printer 3D) dan percobaan ilmiah. Salah satunya soal pengujian padi dan ragi dari siswa Indonesia.
Bahkan, Space menyebutkan proses “penyatuan” antara ISS dan Cygnus ini bisa dilihat dari permukaan Bumi, dengan syarat kondisi cuaca cerah. Sebab, ukuran ISS serupa dengan luas lapangan sepak bola, sehingga memungkinkan dilihat.
Space juga mengatakan, ISS bisa dilihat terang seperti Venus apabila dilihat dari permukaan Bumi.
Sementara itu, ukuran Cygnus jauh lebih kecil, sehingga proses pertemuan kapal kargo dengan ISS membuat Cygnus tampak seperti titik redup. Jika dilihat dari jarak 620 mil atau sekitar 1.000 kilometer, diperlukan alat bantu untuk menyaksikan proses terjadinya penyuplaian muatan dari Bumi ke ISS pada Sabtu pagi.
Dengan kecepatan orbit ISS, Cygnus akan menyesuaikan, sehingga dua wahana ini, ketika bertemu, tidak akan saling berbenturan. Dilaporkan, Cygnus harus mengikuti kecepatan ISS yang mengitari Bumi 90 menit sekali.
Space mengimbau, bagi yang ingin melihat proses penyatuan Cygnus dan ISS, waktu terbaiknya ketika berada di pesawat ruang angkasa yang berada di bawah pancaran sinar Matahari. Lalu, masyarakat juga dapat turut menyaksikannya dengan kondisi cuaca cerah dan tidak ada polusi cahaya alias gelap.