Jelang Paskah, Penguatan Rupiah Diprediksi Berlanjut
Kamis, 24 Maret 2016 - 07:48 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan menjelang Paskah hari ini, Kamis, 24 Maret 2016, diharapkan dapat berlanjut.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan meski laju sejumlah mata uang regional kembali melemah terhadap laju dolar AS, tetapi seiring respons positif terhadap kenaikan pada sejumlah data-data ekonomi AS sebelumnya berupa redbook, markit manufacturing PMI, dan richmond fed manufacturing index, tidak menghalangi laju rupiah untuk berbalik menguat.
"Kenaikan pada rupiah terjadi di atas ekspektasi kami yang memperkirakan masih berlanjutnya pelemahan, seiring belum banyaknya sentimen," kata Reza, kepada VIVA.co.id.
Bahkan, kata Reza, perkiraan terhadap melebarnya current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan, juga tidak terlalu direspons negatif seiring persepsi mulai adanya peningkatan aktivitas ekonomi dalam negeri.
Seperti diketahui, Bank Indonesia memprediksi CAD akan menjadi sekitar US$27 miliar, meningkat dari tahun lalu US$17,8 miliar atau 2,06 persen dari pertumbuhan domestik bruto (PDB).
Pada kuartal pertama 2016, CAD diperkirakan berada di kisaran 2,6 persen atau 2,7 persen PDB, di atas posisi kuartal IV tahun lalu sebesar 2,39 persen PDB ataupun periode yang sama pada tahun lalu sebesar 1,95 persen PDB.
"Otoritas moneter dan pemerintah memiliki komitmen untuk menjaga CAD tahun ini tetap berada di bawah level tiga persen PDB, dan menjaga agar level inflasi di bawah empat persen," tuturnya.
Reza berharap, rupiah dapat berlanjut meski sentimen dari dalam negeri masih minim dan adanya kecenderungan melemahnya sejumlah harga komoditas, yang kemungkinan berimbas pada masih menguatnya laju dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp13.158-13.170 per dolar AS. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada kuartal pertama 2016, CAD diperkirakan berada di kisaran 2,6 persen atau 2,7 persen PDB, di atas posisi kuartal IV tahun lalu sebesar 2,39 persen PDB ataupun periode yang sama pada tahun lalu sebesar 1,95 persen PDB.