RI-Inggris Kucurkan Rp187 Miliar untuk Riset Bersama
- Agus Tri Haryanto/Viva.co.id
VIVA.co.id – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Pemerintah Inggris, melalui Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, meluncurkan program bernama UK-Indonesia Science & Technology Fund. Dalam program tersebut, Pemerintah Inggris berkomitmen untuk menggelontorkan 10 juta poundsterling, atau sekitar Rp187 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik dalam sambutannya di Gedung Dikti, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 23 Maret 2016.
"Kami (Pemerintah Inggris) berkomitmen untuk mengalokasikan dana sebesar 10 juta poundsterling untuk periode tahun 2015 sampai 2021. Dana itu untuk mendukung pembangunan penelitian dan penguatan riset dan inovasi di Indonesia," ungkap Moazzam.
Dalam jangka panjang, Moazzam menyebutkan, kemitraan kedua negara yang didukung pembiayaan riset yang melimpah ini dapat memperkuat peran sains dan teknologi, baik Inggris maupun Indonesia.
"Saya berharap, kemitraan ini memberikan dampak signifikan dalam riset dan inovasi yang berujung pada pertumbuhan yang berkelanjutan," kata dia.
Konteks kerja sama ini, Kemenristekdikti beserta institusi pendanaan riset lainnya, di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, akan mengalokasikan dana pendamping (matching fund).
***
Dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, dana 10 juta poundsterling ini akan diberikan oleh Pemerintah Inggris kepada Indonesia secara bertahap.
"Untuk tahap awal diberi US$2 juta, kemudian naik jadi US$4 juta, itu kan, dari Newton Fund. Kalau dari kita sendiri US$3 juta," jelasnya.
Diketahui, secara global, Newton Fund mendapat pengalokasian dana sebesar 735 juta poundsterling dari Pemerintah Inggris, dimulai sejak 2014/2015, guna mendorong kemitraan di bidang ilmu pengetahuan dan inovasi dalam rangka pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi mitra pemerintah Inggris.
Program Newton Fund merupakan bagian dari inisiatif UK Business, Innovation and Skills yang dilaksanakan di 15 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Selain pendanaan kegiatan riset, UK-Indonesia Science & Technology Fund juga mengalokasikan pendanaan untuk peningkatan kapasitas di bidang riset dan inovasi dalam bentuk pelatihan, lokakarya dan pertukaran peneliti.
Kemitraan pengembangan dan pendanaan riset dan inovasi bersama di bawah payung UK-Indonesia Science & Technology Fund merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman bilateral antara Pemerintah RI dan Pemerintah Inggris mengenai Riset dan Inovasi yang ditandatangani pada Juli 2015. (asp)