Turunnya Harga Minyak Bikin Rugi Perompak, Kok Bisa?
- U-Report
VIVA.co.id – Turunnya harga minyak mentah menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat dunia.
Harga minyak yang sempat menyentuh US$30 per barel, membuat harga jual bahan bakar minyak (BBM) menjadi murah. Namun, efeknya semakin banyak polusi yang dihasilkan, akibat orang menjadi boros dalam pemakaian BBM.
Dengan harga BBM yang murah, otomatis penjualan mobil listrik menjadi turun. Banyak orang lebih memilih mobil bermesin konvensional, karena harganya jauh lebih murah ketimbang mobil listrik.
Namun uniknya, seperti dilansir Autoblog, Rabu 23 Maret 2016, merosotnya harga minyak mentah ternyata juga merugikan para perompak kapal.
Hal ini terbukti dari turunnya pembajakan kapal di Teluk Guinea, dari 69 kejadian di 2014, menjadi 49 kejadian di 2015.
Negara yang paling menderita dengan adanya pembajakan kapal ini adalah Nigeria. Saat harga minyak mencapai lebih dari US$100 per barel, negara tersebut kehilangan seperempat produksi mereka setiap harinya, atau sekitar 500 ribu barel.
Kini, para perompak menganggap, membajak kapal tanker tidak sepadan dengan risiko yang harus mereka hadapi. Nilai kapal tersebut dianggap kurang menguntungkan, karena harga muatannya turun drastis.
Efeknya, mereka beralih ke jenis kriminal yang lebih umum, seperti perampokan dan penculikan. (asp)