Jeroan Mars Terungkap Lewat Peta Gravitasi
- U-Report
VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) resmi merilis peta gravitasi Mars dengan tampilan yang sangat menarik. Pemetaan Mars tersebut dilakukan NASA berdasarkan data dari ketiga wahana antariksa yang mengorbit di Planet Merah.
Ketiga wahana antariksa yang dimaksud, di antaranya Mars Global Surveyor, Mars Odyssey, dan Mars Reconnaissance Orbiter. Data yang dikumpulkan melalui satelit-satelit itu dihimpun oleh NASA, sehingga menjadi peta gravitasi.
"Peta gravitasi ini memungkinkan kita melihat lebih dalam lagi ke sebuah planet. Ibarat dokter yang menggunakan X-ray untuk melihat kondisi pasien," ujar Antonio Genova dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), dikutip Fox News, Rabu 23 Maret 2016.
Diketahui, Genova juga bekerja di Goddard Space Flight Center, NASA di Greenbelt, Maryland, Amerika Serikat. Pemetaan tersebut dirangkum Genova kemudian dirilis sebagai makalah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Icarus.
"Peta gravitasi ini akan membantu kita mengeksplorasi Mars karena punya pengetahuan yang lebih baik terkait anomali gravitasi planet. Ini juga dapat membantu dalam pemberangkatan misi pesawat ruang angkasa (berawak), tepatnya ke orbit sekitar Mars," tuturnya.
Selain itu, kata Genova, peta gravitasi Mars memungkinkan dapat menolong orang dalam memahami pembentukan yang masih misterius, terutama di daerah-daerah yang terdapat di Mars tersebut.
"Layaknya semua planet, Mars juga cukup kental, menyebabkan tarikan gravitasi yang dirasakan oleh pesawat antariksa di orbit sekitarnya terus berubah. Sebagai contoh, tarikan gravitasi terasa kuat saat berada di atas gunung, tapi lemah ketika berada di jurang," ucap Genova.
NASA mengatakan, resolusi peta gravitasi yang ditawarkan oleh penelitinya ini akan memberikan penjelasan baru, bagaimana unsur-unsur yang melintasi dataran rendah di utara relatif lancar ketimbang yang berasal dari dataran tinggi selatan Mars yang penuh kawah.
Baru-baru ini, NASA mengumumkan penundaan peluncuran Mars Insight yang sebelumnya telah diumumkan pada Mei 2018. Pihak NASA mengungkapkan, penundaan tersebut untuk mempelajari lebih jauh soal Mars sebelum benar-benar meluncurkan wahana antariksa yang terbaru.
NASA menargetkan pengiriman misi berawak (manusia) ke Mars dapat terealisasi 2035.