2050, Pengguna Lensa Kontak Hadapi Risiko Ini
- U-Report
VIVA.co.id – Saat ini kontak lensa digunakan untuk memperindah mata, atau menjadi alternatif pengganti kacamata. Penelitian terbaru menyebutkan jika pada 2050 nanti, para pengguna lensa kontak baru akan menyadari bahayanya.
Studi tersebut mengatakan jika dalam kurun 34 tahun ke depan, setengah dari penduduk dunia mengalami kerusakan mata. Peneliti memperingatkan, yang paling rentan terkena adalah para pengguna lensa kontak.
Bahayanya lagi, puluhan tahun ke depan, komunitas bakteri pada mata akan menyerupai atau bahkan lebih mirip jenis bakteri yang ada pada kulit.
Teori ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti New York University School of Medicine, yang dipimpin oleh dokter Maria Dominguez-Bello. Demikian seperti dilansir Medical Daily, Rabu 23 Maret 2016.
Maria menjelaskan, dalam penelitian itu mereka mengambil sampel bakteri dari permukaan mata dan permukaan kulit di bawah mata. Sampel itu melibatkan 58 orang dewasa. Kemudian, data yang dianalisa adalah milik 20 responden yang terdiri dari 9 pemakai lensa kontak dan 11 yang tidak menggunakan selama enam minggu.
Tak lupa, peneliti juga melakukan pemeriksaan pada lensa kontak yang digunakan oleh responden.
“Ada keragaman lebih tinggi dari bakteri pada permukaan mata ketimbang (bakteri) yang ada di kulit bawah mata atau di lensa kontak,” jelas Maria.
Bakteri-bakteri itu, dikatakan Maria, di antaranya adalah Pseudomonas, Acinetobacter, Methylobacterium, dan Lactobacillus.
Menurut Maria, keragaman jenis bakteri pada permukaan mata ini bisa disebabkan keterlibatan setuhan jari pada kontak lensa. Namun Maria mengakui bahwa memang belum jelas apakah peningkatan bakteri ini menjadi penyebab peningkatan risiko infeksi pada pengguna kontak lensa.
Namun yang jelas, kata dia, kontak lensa sangat berisiko menimbulkan penyakit seperti kerusakan konjungtivitis, peradangan parah di kelopak mata bagian atas, serta keratitis.