BI Rate Turun Belum Dongkrak Penjualan Apartemen
Selasa, 22 Maret 2016 - 19:22 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen. Penurunan ini dinilai belum berdampak signifikan untuk mendongkrak bisnis properti khususnya apartemen.
Baca Juga :
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
Â
Direktur Proyek Kerja Sama Operasi (KSO) Perum Perumnas - PT Bakrie Pangripta Loka, Windoko menyampaikan, meskipun terjadi penurunan suku bunga tersebut, nyatanya belum tampak pengaruh yang berarti pada pasar properti, khususnya terhadap kredit pemilikan apartemen (KPA).
Â
"Perubahan suku bunga ke penjualan kami tidak ada dampak, balik lagi ke karakteristik customer-nya ya," ujar Windoko di Kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta, Selasa 22 Maret 2016.Â
Â
Ia mengatakan, penjualan lebih dipengaruhi tingkat kebutuhan konsumen. Windoko menyampaikan, saat ini bunga untuk KPA berkisar 11-12 persen.
Â
Selain itu, cara pembayaran akan memengaruhi seseorang membeli properti. "Jadi, kalau orang lagi butuh, berapa pun suku bunganya, dia pasti akan beli. Tapi, tetap mencari yang paling rendah," ujarnya.
Â
Menurut Windoko, hingga saat ini, total tower yang telah terbangun sejak pertama kali proyek diluncurkan adalah tujuh unit. Dalam penjualan keenam tower yang telah dipasarkan, cara pembayaran dengan metode kredit masih jadi pilihan konsumen dalam membeli apartemen yang terletak di Pulo Gebang, Jakarta Timur itu.
Â
"Kami paling banyak lewat kredit, kemudian angsuran, baru cash keras. Untuk launching nanti tower ketujuh, Sapphire Tower DP (down payment) bisa dicicil 12 kali," kata dia.Â
Â
Windoko menuturkan, dalam tujuh tahun ke depan, pihaknya menargetkan seluruh unit yang dijual di Apartemen Sentra Timur Residence akan habis terjual.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, cara pembayaran akan memengaruhi seseorang membeli properti. "Jadi, kalau orang lagi butuh, berapa pun suku bunganya, dia pasti akan beli. Tapi, tetap mencari yang paling rendah," ujarnya.