Balas Budi: Bantu Manajemen Keuangan Orangtua
Selasa, 22 Maret 2016 - 08:09 WIB
Sumber :
- Dokumentasi Halomoney
VIVA.co.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa orangtua perlu mengajarkan anaknya disiplin keuangan sejak dini.
Baca Juga :
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Anak yang sudah mengenal konsep keuangan akan tumbuh menjadi dewasa yang lebih mandiri secara finansial. Tentunya, hal ini akan sangat membantu kehidupan si anak untuk menjadi lebih baik dan sukses.
Namun, semakin tua seorang manusia, kemampuannya secara fisik tentu akan menurun. Orangtua yang tadinya mampu mengajarkan dan membantu anak terkait urusan uang ketika mereka belum dewasa, sekarang mungkin membutuhkan bantuan dari sang anak untuk pengaturan aspek keuangan mereka.
Baca Juga :
Mau Investasi Emas? Ini Keuntungannya
Sebagai anak yang baik, tentu Anda dapat membantu orangtua dan membalas budi mereka.
Managing Director Halomoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa orangtua cenderung tidak ingin menunjukkan diri mereka mengalami kesulitan terkait pengaturan keuangan diri sendiri di hadapan anak.
Hal ini sering menjadi hambatan untuk membantu orangtua Anda sendiri.
“Banyak alasan mengapa orangtua tidak ingin menunjukkan dirinya rentan. Sebagai anak, sudah menjadi kesadaran diri sendiri untuk selalu memperhatikan orangtua Anda. Tidak hanya untuk aspek umum seperti kesehatan, aspek keuangan juga perlu Anda perhatikan,” kata Jay.
Anak tidak perlu frontal atau terang-terangan menanyakan apakah orangtua membutuhkan bantuan terkait aspek keuangan mereka.
Sebagian orangtua tidak ingin menunjukkan diri mereka ‘rentan’, sehingga anak dapat menggunakan pendekatan halus atau tidak langsung untuk mengecek orangtua mereka.
Misalnya, anak dapat menyinggung soal topik keuangan atau ekonomi yang sedang ramai diperbincangkan di media. Dari sini, pembicaraan dapat diarahkan kepada pertanyaan terkait kondisi keuangan orangtua dan apakah mereka membutuhkan bantuan dalam manajemen keuangan pribadinya.
Jika orangtua memang membutuhkan bantuan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu orangtua mengatur kondisi keuangannya.
Cara pertama, anak dapat membantu membuatkan anggaran keluarga sederhana bagi orangtua. Yang penting di sini adalah bagaimana membantu orangtua untuk membuat anggaran keuangan tersebut tanpa membuat orangtua repot.
Anak dapat membuatkan anggaran keuangan yang terdiri dari pemasukan dan pengeluaran harian, seperti belanja kebutuhan rumah tangga, pembayaran listrik dan air, biaya sewa kontrak, asuransi, dan sebagainya.
Libatkan orangtua saat membuat anggaran ini, karena mereka yang lebih mengetahui sekaligus akan menjalani rencana anggaran keuangan tersebut.
Cara kedua, gunakan pembayaran otomatis untuk keperluan yang sifatnya rutin. Saat ini, transaksi pembayaran utilitas yang rutin, seperti listrik dan gas dapat dipotong secara otomatis dari rekening bank atau menggunakan kartu kredit.
Hal ini berguna untuk mencegah orangtua lupa untuk melakukan pembayaran rutin.
Untuk belanja yang sifatnya rutin setiap minggu atau setiap bulan, anak bisa membantu orangtua dengan menggunakan fungsi reminder di smartphone milik orangtua.
Jika ada pembantu yang membantu mengurus orangtua, maka berikan salinan reminder pengeluaran bulanan agar si pembantu dapat mengingatkan orangtua.
Cara ketiga, anak dapat meminta orangtua untuk memberikan kuasa terhadap orang yang benar-benar dapat dipercaya untuk mengurus seluruh pengelolaan aset, utang, dan arus kas orangtua, termasuk keputusan finansial.
Jika anak mengetahui orang yang dapat dipercaya, tentu cara ini akan memberikan hasil yang terbaik dan membuat kondisi keuangan orangtua lebih terjamin.
Cara keempat dan terakhir adalah berbincang-bincang tentang topik penipuan keuangan untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua.
Orangtua merupakan sasaran yang mudah untuk ditipu, terutama jika sudah menyangkut anaknya.
Salah satu kasus penipuan yang sempat marak di Indonesia adalah telepon yang mengaku dari polisi yang menyatakan bahwa sang anak ditahan di kantor polisi dan meminta ‘uang jaminan’.
Cerita lain yang biasa dipakai adalah si anak kecelakaan dan masuk rumah sakit, sehingga orangtua harus secepatnya transfer uang ke rekening si ‘penyelamat anak’, agar rumah sakit bisa memproses perawatannya.
Selain topik penipuan keuangan di atas, topik-topik berbau keuangan berikut dapat dibicarakan bersama orangtua agar pengetahuan keuangan mereka selalu terjaga baik sekaligus menambah pengetahuan keuangan anak.
Contoh pembicaraan
1. Pernikahan
Bagaimana dulu orangtua menyiapkan biaya pernikahan mereka?
Apa saja aspek keuangan yang disiapkan sebelum dulu orangtua memutuskan menikah?
2. Anak
Bagaimana cara orangtua dulu menabung dan mempersiapkan saya (anak) sekolah?
Apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan terkait anak pertama, kedua, dan tips-tips pengeluaran yang hemat?
3. Rumah
Bagaimana cara orangtua bisa menabung untuk membeli rumah sendiri seperti sekarang?
Apa saja biaya perawatan rumah yang perlu dipikirkan saat memiliki rumah sendiri seperti orangtua sekarang?
Sebagai anak yang berbakti kepada orangtua, tentu Anda tetaplah perlu memiliki tugas untuk membantu mereka semampu Anda.
Jadilah anak yang baik dan melek keuangan untuk membalas budi orangtua yang telah berjuang membesarkan Anda dari kecil.
Baca Juga :
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Siapa sih yang pengen hidup boros?
VIVA.co.id
27 September 2016
Baca Juga :