Cerita Poppy Darsono Tidur Panjang Sebelum Gout de France
- VIVA.co.id/ Putri Firdaus
VIVA.co.id - Poppy Dharsono, pengusaha sekaligus fashion designer asal Indonesia, Senin malam, 20 Maret 2016, turut hadir dalam Gala Diner perayaan Goût de France, yang diadakan oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, di Dina Ballroom, Raffles Hotel Jakarta.
Dalam acara tersebut, ia memamerkan 20 koleksi busana rancangannya dengan menggunakan tema yang sama dengan perhelatan Indonesia Fashion Week (FW ) lalu, yaitu Reflection of Culture yang memadukan berbagai bahan tekstil di nusantara seperti tenun ikat, batik, songket, dan tapis.
"Temanya masi nyambung dengan IFW kemarin, Reflection of Culture, karena saya pake tekstil semua dari nusantara ada ikat, ada batik, ada songket, ada tapis ya. Pokoknya semua produk Indonesia, agar bisa diliat bahwa masyarakat internasional," ujarnya.
Tema ini memiliki arti penting bagi Poppy, karena desain yang terinspirasi dari dalam negeri berguna untuk memberi nilai tambah dan membedakan diri dari negara lain di era persaingan global saat ini.
"Reflection of Culture adalah, di mana desainer harus mampu menginspirasikan desainnya dari dalam negeri, dari lokal, agar kita mampu bertahan di era MEA ini, agar produk-produk kita berbeda dan memiliki nilai tambah," katanya lagi.
Meskipun sedang berada dalam kondisi yang kurang fit, Poppy selaku Ketua Ikatan Alumni Prancis Indonesia (IAPI) tetap memberikan sambutan pada acara itu.
"Saya sebetulnya sakit, tetapi dua hari tidur khusus untuk malam hari ini," ujarnya sebelum melanjutkan pidatonya.
Kehadirannya malam itu adalah sebagai bentuk apresiasinya terhadap hubungan persahabatan Indonesia Prancis.
Selain itu, busana rancangannya dibuat dengan sentuhan tradisional dan modern dengan gaya etnis dan avant-garde. Hal ini juga bentuk apresiasinya terhadap ilmu yang ia dapat dari negara paling romantis di dunia itu.
"Peragaan busana malam ini menggunakan perpaduan sentuhan tradisional dan modern, bergaya etnis, sekaligus avant-garde sebagai penghargaan khusus terhadap bangsa dan negara Prancis atas jasa mengajarkan ilmu dan seni bermutu tinggi Prancis kepada mahasiswa kita di berbagai bidang pendidikan," ungkapnya. (asp)