Rekrut 340 Ribu Tenaga Kontrak, BPS Anggarkan Rp2,4 Triliun

Kepala BPS, Suryamin
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) segera menyelenggarakan sensus ekonomi selama satu bulan penuh. Hal itu, demi mendapatkan potret utuh perekonomian bangsa sebagai landasan dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, untuk penyelenggaraan sensus ekonomi pada tahun ini, instansinya siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,4 triliun, yang mayoritas anggarannya digunakan untuk gaji pegawai.
 
"Lebih dari 90 persen digunakan untuk upah pendataan, upah pengawas, pengolah, pengajar, infrastruktur, dan yang lain," ujar Suryamin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 18 Maret 2016.
 
Guna mendukung penyelenggaraan sensus ekonomi, BPS telah merekrut setidaknya 340 ribu orang tenaga kerja kontrak yang disebar di seluruh wilayah Indonesia untuk melakukan survei. Tugas mereka, adalah mengumpulkan data dari seluruh wilayah Indonesia.
 
Suryamin mengatakan, instansinya akan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja kontrak tersebut, agar proses survei yang dilakukan bisa teroptimalisasi dengan maksimal.
 
"Kami punya peta sendiri. Nanti akan disurvei semua tempat tinggal, tempat usaha, kios-kios, sampai toko kelontong. Kami akan latih mereka bagaimana teknik wawancara, pengumpulan data, dan bagaimana komunikasinya," tuturnya.
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
 
Dia memaparkan, nantinya, 340 ribu tenaga kerja kontrak tersebut akan diberikan upah di kisaran Rp2,4-3 juta per bulan, tergantung dari masing-masing daerah. 
Pendapatan Usaha Naik, Optimisme Pelaku Bisnis Meningkat
 
Artinya, ada sekitar Rp860 juta sampai Rp1,02 miliar anggaran yang dikeluarkan BPS untuk gaji karyawan pada Mei mendatang.
BPS: Pertumbuhan di Sektor Pertambangan Melambat
 
"Dengan ini, ada 340 ribu lapangan kerja yang tercipta. Yang tadinya menganggur bisa ditarik," katanya. (asp)
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016