Harga Rumah di Kota-kota Ini Naik Hingga 50%

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Forbes

VIVA.co.id - Kenaikan harga rumah di China, pada Februari lalu, melonjak signifikan karena tingginya permintaan, khususnya di kota-kota besar. Hal tersebut, berisiko memicu memanasnya perekonomian (overheating) negara itu di tengah pelemahan yang terjadi saat ini.

Dilansir dari CNBC, Jumat 18 Maret 2016 dijelaskan, overheating bisa terjadi karena pertumbuhan harga tersebut dibarengi oleh melemahnya perekonomian di beberapa kota di China, serta tekanan ekonomi lainnya, anjloknya kinerja ekspor. 
 
Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkapkan, rata- rata harga rumah baru di 70 kota besar di China, naik 3,6 persen pada Februari dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan pertumbuhan harga ini, merupakan terbesar sejak Juni 2014.
 
NBS mencatat, di kota kota besar, kenaikannya sangat signifikan. Tiga kota dengan kenaikan tertinggi adalah, Shenzen, Shanghai, dan Beijing, dengan lonjakan masing-masing 56,9 persen, 20,6 persen, dan 12,9 persen. 
 
Menteri Perumahan China, Chen Zhenggao mengakui, harga divergensi di kota-kota besar dan kecil di China, menimbulkan tantangan baru bagi pemerintah untuk bisa mengontrol kebijakan pasar perumahan.
Tiga Cara Tarik Minat Calon Pembeli Rumah
 
Sebagai informasi, data resmi menunjukkan pekan lalu bahwa pertumbuhan investasi properti China dalam dua bulan pertama 2016, naik  tiga persen dari tahun lalu, mempercepat dari satu persen persen keuntungan di tahun penuh 2015. (asp)
Mau Pecah Sertifikat Tanah? Ini Caranya
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda

Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti

Kunci sukses bisnis properti adalah inovasi dan kreativitas.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016