BI Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
Kamis, 17 Maret 2016 - 19:09 WIB
Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id
- Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menurunkan lagi tingkat suku bunga acuan (BI Rate), kali ini sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,75 persen. BI telah menurunkan BI Rate sebesar 75 bps dalam tiga bulan terakhir.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengungkapkan keputusan ini sejalan dengan semakin terbukanya ruang pelonggaran moneter, serta stabilnya kondisi makro ekonomi nasional, khususnya dari laju inflasi yang cukup rendah, dan meredanya tekanan ekonomi global.
"Dengan ini, suku bunga deposit berada di level 4,75 persen, dan tarif pinjaman perbankan di level 7,25 persen. Keputusan ini berlaku mulai besok," ujar Tirta dalam konferensi pers di kantornya, Kamis 17 Maret 2016.
Ia berharap, penurunan BI Rate mampu mengakomodir permintaan domestik dalam upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi. Ke depan, bank sentral akan semakin cermat dalam menentukan arah kebijakan.
"Dewan Gubernur akan lebih berhati-hati menentukan pelonggaran moneter, dengan mempertimbangkan penilaian dan prakiraan menyeluruh atas stabilitas keuangan domestik, serta perkembangan ekonomi global," katanya.
Fokus jangka pendek yang akan dilakukan, kata Tirta, bank sentral akan menekankan pada penguatan kerangka operasional melalui penerapan struktur suku bunga operasi moneter yang konsisten. Hal ini sebagai upaya meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural berjalan dengan baik," kata Tirta. (ren)
Baca Juga :
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
Ia berharap, penurunan BI Rate mampu mengakomodir permintaan domestik dalam upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi. Ke depan, bank sentral akan semakin cermat dalam menentukan arah kebijakan.
"Dewan Gubernur akan lebih berhati-hati menentukan pelonggaran moneter, dengan mempertimbangkan penilaian dan prakiraan menyeluruh atas stabilitas keuangan domestik, serta perkembangan ekonomi global," katanya.
Fokus jangka pendek yang akan dilakukan, kata Tirta, bank sentral akan menekankan pada penguatan kerangka operasional melalui penerapan struktur suku bunga operasi moneter yang konsisten. Hal ini sebagai upaya meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural berjalan dengan baik," kata Tirta. (ren)
Baca Juga :
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
DP 20-25 persen sudah cukup rendah.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :