Biodiesel, Tantangan dan Peluang bagi Masa Depan Energi RI

Biodiesel
Sumber :
  • citizenact.com

VIVA.co.id - Pemerintah tengah mempromosikan wajib biodiesel (B20) pada 2016 secara bertahap, yang akan meningkat menjadi 30 persen pada 2025. Dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Kamis, 17 Maret 2016, kebijakan tersebut dinilai menjadi langkah awal dalam mendukung penggunaan energi yang berkelanjutan. 

Inisiatif itu merupakan dorongan utama untuk energi campuran, karena sebelumnya Indonesia sangat tergantung pada bahan bakar fosil. 
 
Indonesia sebagai produsen crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah terbesar harus dapat melihat hal ini sebagai tantangan dan peluang di masa depan.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution,  mengatakan biodiesel B20 diolah dari CPO dengan pencampuran sebanyak 20 persen. 
 
"Praktek ini dapat meningkatkan permintaan tambahan untuk CPO, sehingga di sisi lain, dapat juga mengatrol harga komoditas CPO yang tergerus," ujarnya.
Per Januari, Pungutan Dana Sawit Terkumpul Rp1 Triliun
 
Namun, paparnya, mengingat beberapa kasus kebakaran hutan di sekitar kebun sawit, pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan serta petani, agar dapat mempromosikan praktek perkebunan yang baik dan berkelanjutan. 
Solarlite, BBM Diesel Baru Pertamina Segera Diluncurkan
 
Menurutnya, praktek sustainable palm oil juga memainkan peran penting untuk mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan dukungan internasional. 
Pemerintah Janjikan Kemudahan Investasi Energi Bersih
 
Dia menjelaskan, pemerintah berencana untuk fokus pada penanaman kembali CPO di lahan kritis dan daerah produktivitas rendah untuk meningkatkan hasil.
Ilustrasi sumur PGE.

Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya

Blok-blok migas yang dikelola masih bisa diandalkan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016