Pelemahan Berlanjut, Rupiah Diharapkan Bertahan

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Masih melemahnya laju rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berlanjut pada transaksi perdagangan hari ini, Kamis, 17 Maret 2016.

Namun pelemahan tersebut diharapkan dapat mulai tertahan dengan asumsi batalnya Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga.

"Masih melemahnya laju rupiah kian membuka ruang pelemahan lebih lanjut sehingga kami khawatir pelemahan ini dapat berlanjut," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, di Jakarta.
 
Ia mengatakan, pada perdagangan kemarin, laju dolar masih melanjutkan penguatan terhadap mata uang dunia sampai dengan hari ketiga. "Laju dolar menguat menjelang pengumuman bank sentral AS Federal Reserve (FOMC)," ucapnya.
 
Reza berpendapat, pasar mencari sinyal untuk kepastian The Fed yang diasumsikan akan kembali menaikkan bunganya. Terlihat pelaku pasar fokus pada keadaan ekonomi baik dalam dan luar negeri.
 
Terobosan Menkeu Sri Mulyani Dongkrak Kepercayaan Pasar
Namun, lanjutnya, pernyataan Menko Perekonomian, Darmin Nasution, yang ingin menurunkan tingkat suku bunga demi menjaga volatilitas Rupiah ternyata membuat pelaku pasar kembali dilanda kecemasan.
 
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
"Keadaan itu membuat Rupiah kembali melemah meski sebelumnya dirilis Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus $1,1 miliar di bulan Februari," tuturnya.
 
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
Dengan demikan, pihaknya memperkirakan, pergerakan nilai tukar mata uang garuda terhadap dolar milik Negeri Paman Sam akan berada di kisaran Rp13.175 hingga Rp13.160 per dolar AS. (one)
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016