Kapal MV Viking Berpotensi Rugikan Negara Rp280 Miliar
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, mengatakan telah berkomunikasi dengan beberapa negara dalam penyelidikan kapal MV Viking. Penyelidikan juga melibatkan perusahaan yang terlibat dengan MV Viking, yang hari ini diledakkan tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama TNI Angkatan Laut di Perairan Tanjung Batumandi, Pangandaran, Jawa Barat.
"Kita melibatkan beberapa negara untuk penyelidikan langsung, dan perusahaan dari beberapa negara terkait dengan kapal MV Viking. Singapura, Thailand, Myanmar, Spanyol, Kanada, Afrika Selatan, Australia, Cili, Peru, Myanmar, dan lain-lain, kita ajak duduk bersama untuk selesaikan persoalan MV Viking," ujar Susi di rumah dinasnya, Jakarta, Rabu 16 Maret 2016.
Menurut Susi, kapal MV Viking memang kerap berganti nama dan bendera, terhitung sebanyak 13 kali ganti nama, 12 kali ganti bendera dan delapan kali ganti call sign. Kapal ditangkap saat berbendera Norwegia.
Dari penuturan kapten kapal, saat ini masih ada sekitar 20 kapal yang persis sama dengan MV Viking. Keberadaan mereka seperti kapal hantu, karena kerap berganti nama dan bendera.
Kapal yang memiliki panjang 70 meter dengan kekuatan 1300 GT itu berpotensi merugikan negara sebanyak Rp280 miliar dalam sekali perjalan, karena daya tampung dan kemampuan menangkap ikan yang besar.
Untuk itu, KKP akan terus berkomunikasi dengan kepolisisan international atau interpol dari beberapa negara untuk memberantas kapal-kapal sejenis.
Sebagai informasi kapal kapal MV Viking ditangkap pada 25 Februari lalu di perairan utara Tanjung Berakit, Kepulauan Riau, pada pukul 17.26 WIB. Kapal ini ditemukan tidak dalam membawa muatan ikan. Di dalam kapal ditemukan 30 bendera negara.
Kapal juga berisi kru sebanyak 11 orang, dengan rincian enam warga negara Indonesia, satu warga negara asing (WNA) Chili, satu WNA Argentina, satu WNA Myanmar dan dua WNA Peru. Kapal MV Viking telah ditenggelamkan pada Senin 14 Maret 2016 lalu. (ren)