Tax Amnesty, IMF Dituding Takut Kehilangan Pengaruh di RI

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI Agus Martowardojo, Managing Director IMF Christine Lagarde, di Lima, Peru
Sumber :
  • REUTERS/Stephen Jaffe

VIVA.co.id - Dana Internasional Moneter atau International Moneter Fund (IMF) mengaku ragu akan efektivitas dari rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), karena diyakini tidak akan meningkatkan penerimaan negara.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, sikap skeptis yang disuarakan IMF didasari oleh motif untuk tetap mempertahankan ketergantungan Indonesia atas pinjaman (soft loan) kepada lembaga tersebut.
 
Ada Tax Amnesty, Ditjen Pajak Tetap Periksa WP Nakal
Bahkan, menurutnya, Bank Dunia pun memiliki pandangan yang sama dalam menyikapi rencana penerapan tax amnesty. 
 
Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
"Ada satu nuansa, dimana mereka khawatir kehilangan pengaruh dari Indonesia. Ada kecenderungan di sana," ujar Prastowo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Maret 2016.
 
Prastowo mengakui, Indonesia memang sampai saat ini masih bergantung dengan IMF maupun Bank Dunia, bahkan terkesan menikmati apa yang ditawarkan oleh kedua lembaga internasional tersebut dalam proyek reformasi administrasi.
 
"Di era Pak Jokowi (Joko Widodo), kita sebenarnya sudah tidak terlalu bergantung dengan pinjaman-pinjaman itu," katanya.
 
Menurutnya, sikap yang ditujukan oleh IMF maupun Bank Dunia terbilang sangat terlambat. Padahal, rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan tax amnesty sudah dihembuskan sejak lama. 
 
Jika kedua lembaga itu melancarkan sikapnya waktu itu, tentu hal ini akan jadi pertimbangan.
 
"Pemerintah tidak mungkin mundur soal tax amnesty, karena kredibilitas dipertaruhkan di sini," tuturnya. 
 
Karena itu, Prastowo mengingatkan agar pemerintah berhati-hati atas sikap yang ditujukan oleh kedua lembaga tersebut. 
 
"Mereka memang khawatir. Tapi itu bisa menjadi kunci mereka masuk mendampingi kita untuk tax amnesty. Ini sangat mungkin," tegas Prastowo.
 
Sebagai informasi, Kepala Misi IMF untuk Indonesia, Luis E. Breuer, menyatakan bahwa penerapan tax amnesty di beberapa negara terbukti kurang berhasil mengakselerasi penerimaan negara. Kejadian ini, dikhawatirkan akan terjadi di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya