Xiaomi Kini Produksi Sepeda
- Viva.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Perusahaan teknologi perangkat mobile, Xiaomi terus melahirkan inovasi. Teranyar, perusahaan yang sedang moncer dalam pasar ponsel pintar itu siap memasuki pasar sepeda.
Dikutip dari Wall Street Journal, Selasa, 15 Maret 2016, menurut sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan untuk membuat sepeda, Xiaomi telah berinvestasi pada perusahaan rintisan IRiding. Sepeda buatan Xiaomi ini disebutkan akan hadir dengan nama QiCycle.
Sepada QiCycle berbeda dengan sepeda konvensional. Sepeda ini hadir dengan sentuhan teknologi, di antaranya terbuat dari serat karbon ringan, dilengkapi dengan sensor gerakan dan pengukur daya yang dikeluarkan pesepeda.
Sumber juga mengatakan, berdasarkan dokumen yang ditunjukkan, sepeda yang berbobot tujuh kilogram itu telah mengantongi sertifikat standar Eropa.
Selain menjual sepeda, sumber mengatakan, Xiaomi juga melego baterai untuk mendukung sepeda yang terjangkau. Harga baterai diperkirakan US$450-550. Baterai itu akan membantu memberikan daya pada pedal sepeda, sama seperti konsep baterai sepeda di Eropa.
Menariknya, Xiaomi membanderol QiCycle dengan harga US$3.000 atau nyaris Rp40 juta, sebuah harga yang cukup fantastis. Sebab menurut Kepala Komisi Sepeda Listrik China Lu Jinlong, harga sepeda listrik di China kisaran US$230-600 atau maksimal tidak sampai Rp8 juta.
Makanya harga US$3000 membuat aneh sebagian orang. Terlebih selama ini Xioami terkenal dengan produk yang terjangkau di pasaran. QiCycle akan dijual melalui pasar e-commerce milik Xiaomi.
Analis memperkirakan langkah yang dilakukan Xiaomi memperluas produk di luar ponsel pintar adalah tahapan untuk memperkuat ekosistem. Perusahaan itu ingin mematangkan ekosistem menghubungkan benda-benda dengan internet atau dikenal Internet of Things.
"Investasi Xiaomi pada perusahaan ekosistem itu mungkin sedikit luas. Tapi saya pikir ini akan membantu mereka menempati pasar dan mendapatkan pengguna yang lebih cepat dan bisa menarik lebih banyak konsumen untuk berbagai produk mereka," kata Yang Fan, analis senior perusahaan riset berbasis di Beijing, Analysys Internastional.
Terkait dengan kabar ini, juru bicara Xiaomi menolak berkomentar tentang strategi ekosistem perusahaan.
Pendiri Xiaomi, Lei Jun sudah menyatakan keyakinannya tentang prospek perusahaan ke depan.
"Kebutuhan konsumsi China meningkat. Setiap orang memiliki uang lebih banyak dan ingin menjalankan kehidupan yang lebih baik. Kami perlu cepat meningkatkan kualitas produk kami sehingga bisa memenuhi tuntutan konsumen," kata Jun dalam sebuah sesi legislatif tahunan Kongres Rakyat Nasional China.