Peneliti Ingin Bikin Chip dari DNA Manusia

Ilustrasi DNA
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id –  Ilmuwan kimia di Amerika Serika berambisi menggunakan DNA manusia untuk melahirkan chip komputer yang berjalan cepat dan murah.

Ciptakan Gen Rekayasa, Ilmuwan Adakan Pertemuan Rahasia

Dikutip dari Financial Express, Selasa 15 Maret 2016, peneliti Universitas Brigham Young (BYU), Amerika Serikat, Adam T Wolley mengatakan timnya ingin menggunakan ukuran yang sangat kecil dari DNA dan mengadopsi kemampuan DNA bisa dilakukan dalam struktur nano bermuatan elektronik.

Diketahui saat ini fitur terkecil dalam sebuah chip yang diproduksi produsen elektronik saat ini yaitu lebarnya 14 nanometer. Ukuran itu, masih 10 kali lebih besar dari diameter dari bagian untaian DNA.

CIA Memanen DNA Manusia Pakai Produk Kecantikan

Untuk itu, Wolley, mengatakan memungkinkan untuk menciptakan chip yang punya lebar lebih kecil dan sesuai struktur pada DNA.

"Ini berarti bahwa materi genetik itu bisa membentuk dasar bagi chip dengan skala lebih kecil," kata Wolley.

Yamaha Fazzio Jadi Sorotan di Festival Anak Muda

Namun, kata dia, untuk menciptakan chip berbasis DNA, bukan pekerjaan mudah. Sebab DNA tak menghantarkan listrik dengan baik.Tapi dia mengatakan ada celah untuk menyertakan DNA itu menjadi sebuah chip.

"Jadi kita menggunakan DNA sebagai perancah (tumpuan bangunan) dan kemudian merakit bahan lain pada DNA untuk membentuk elektronik," kata dia.

Untuk merancang chip DNA itu, Wolley bekerja sama dengan dua peneliti lain di universitas tersebut, yaitu Robert C Davis dan John N. Harb.

Apa yang dilakukan ketiga peneliti itu adalah untuk melanjutkan inovasi dari kelompok peneliti lainnya dalam mengeksplorasi struktur DNA.

Para peneliti tertarik dengan DNA, karena diketahui pada dasarnya struktur DNA berfungsi sebagai balok penopang dalam membuat sirkuit terpadu.

"Alam bekerja pada skala besar dan itu benar-benar bagus pada perakitan sesuatu yang handal dan efisien. Jika itu bisa diterapkan dalam membuat sirkuit untuk komputer, maka ada potensi penghematan biaya yang besar," tulis peneliti tersebut.

Peneliti akan mempresentasikan karya mereka pada pertemuan nasiona dan pameran American Chemical Society (ACS) di San Diego, Califronia pekan ini.

Ilustrasi dilarang merokok.

Studi: Merokok Bisa Rusak DNA Tubuh

Berkelanjutan selama lebih dari 30 tahun meski perokok telah berhenti.

img_title
VIVA.co.id
26 September 2016