Rupiah Akan Bergerak di Kisaran Rp13.065
Selasa, 15 Maret 2016 - 08:39 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Secara tren, transaksi laju nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedang mempertahankan kenaikan jangka pendeknya. Pergerakan hari ini diharapkan kenaikan rupiah dapat kembali berlanjut.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
"Kalaupun terjadi pelemahan maka dapat terbatas. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.065 hingga Rp13.005," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Selasa, 15 Maret 2016. Menurut Reza, laju Rupiah kembali bergerak melanjutkan penguatannya walau mulai terbatas.
Penguatan ini kembali dipicu oleh masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia khususnya Obligasi, dengan asumsi aliran dana asing yang kembali masuk ke Indonesia kembali deras setelah European Central Bank (ECB) kembali memangkas Deposit rate nya ke area negatif yang lebih dalam, yakni -0.4 persen.
Alhasil, kata Reza, dua Bank Sentral dunia kini telah menerapkan Negative Interest Rate Policy (NIRP) dari sebelumnya Zero Rate Policy (ZRP). "Meski secara domestik fundamental perekonomian Indonesia sudah mulai pulih, risiko tetap ada bagi Rupiah," ujar Reza.
Reza menambahkan potensi pembalikan arah mengingat laju Euro yang kembali turun dan diikuti sejumlah mata uang lainnya sehingga membuat laju dolar mampu berbalik naik juga perlu diwaspadai .
Kemudian, lanjutnya, pasar juga perlu melihat data ekonomi Tiongkok yang masih melambat, serta kenaikan inflasi AS yang bisa mengangkat peluang Fed Fund Rate untuk naik secara bertahap pada tahun ini. Apalagi jelang pertemuan rapat The Fed sehingga laju dolar mampu bergerak positif.
"Apalagi semalam, laju dolar kembali mengalami kenaikan di tengah penantian pelaku pasar terhadap langkah selanjutnya dari ECB sehingga membuat laju Euro sedikit tertekan," tuturnya. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Reza menambahkan potensi pembalikan arah mengingat laju Euro yang kembali turun dan diikuti sejumlah mata uang lainnya sehingga membuat laju dolar mampu berbalik naik juga perlu diwaspadai .