Diluncurkan, Misi Baru Pengendus Alien di Mars

Roket Proton meluncur membawa pesawat ExoMars 2016
Sumber :
  • REUTERS/Shamil Zhumatov

VIVA.co.id – Misi untuk mencari kehidupan asing atau dikenal alien di Planet Mars terus dilakukan oleh badan antariksa negara. Teranyar, misi gabungan badan antariksa Rusia dan Badan Antariksa Eropa (ESA) telah meluncurkan misi pesawat ExoMars 2016 untuk mengungkap kehidupan alien di planet tetangga bumi itu.

Ilmuwan Punya Cara Sembunyikan Bumi dari Alien

Dikutip The Guardian, Senin 14 Maret 2016, misi tersebut telah diluncurkan dengan roket Proton pada hari ini melalui fasilitas peluncuran pesawat antariksa di Baikonur, Kazakhstan.

Pesawat ExoMars 2016 akan bertugas untuk mengelilingi Planet Mars dan mengikut tingkat gas atmosfer Mars. Peneliti menduga tingkat gas tersebut mungkin menjadi produk sisa alami dari mikroba Planet Mars.

FOTO: Planet Mars Posisi Paling Dekat dari Bumi

"Mungkin kita bisa menemukan jika ada kehidupan masih ada di planet merah," kata Mark McCaughrean, penasehat senior ESA sebelum peluncuran misi tersebut.

Ilmuwan berharap banyak pada misi ini. Terutama agar bisa mendapatkan dasar misteri metana Mars. Gas ini diketahui melimpah dihasilkan dalam kehidupan di bumi dan kehadiran metana di Mars diartikan kehidupan bumi bisa berjalan di permukaan Mars. Tapi sayangnya, metana juga dikeluarkan oleh reaksi kimia dalam batuan, sehingga ilmuwan tak bisa memastikan sumber metana tersebut.

Jangan Terkecoh, Hari Ini Planet Mars Tampil Paling Terang

Pesawat antariksa dalam misi ini terdiri dari modul yang disebut Schiaparelli. Modul ini berfungsi menguji perisai panas dan parasut yang akan digunakan nanti dalam misi penyelidikan darat masa depan di Mars. Kemudian terdapat komponen kedua utama, Trace Gas Orbiter (TGO) yang akan menganalisa atmosfer Mars. Secara khusus, komponen utama ini akan mencari keberadaan gas metana yang sama diproduksi mahluk di bumi.

"Pada dasarnya pesawat antariksa kami adalah 'hidung raksasa' di langit. Kami akan menggunakannya untuk mengendus keberadaan metana di Mars dan menentukan apakaha itu sedang diproduksi oleh proses biologis," kata Jorge Vago, ilmuwan proyek ExoMars ESA.

Ilmuwan telah menemukan petunjuk metana di Mars pada misi sebelumnya. Pada 2004, pengorbit Mars Express milik ESA mendeteksi kadar metana di atmosfer Mars dengan konsentrasi sekitar 10 bagian dalam satu miliar. Kadar konsentrasi itu menunjukkan setidaknya ada beberapa metana yang diproduksi di planet Mars. Temuan metana juga terdeteksi satu dekade kemudian oleh misi robot pendarat Curiosity Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Temuan kedua itu, menunjukkan ada lonjakan kadar metana di permukaan Mars.

NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Uni Emirat Arab

Misi ke Mars, NASA Dibantu Negara Arab

NASA kerja sama dengan Uni Emirat Arab.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2016