30 Waduk Ditargetkan Selesai 2019
Senin, 14 Maret 2016 - 10:41 WIB
Sumber :
- U-Report
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan 30 waduk hingga 2019.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi mengatakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan pada 2014-2019, membangun 65 waduk, yang terdiri dari 49 pembangunan waduk baru dan 16 pembangunan waduk yang belum selesai.
"Program Presiden Jokowi untuk lima tahun ini melaksanakan pembangunan 49 waduk, sebelum itu punya 16 yang on going. Jadi, total sampai 2019 itu kami akan melaksanakan 65 waduk. Nah, diperkirakan sebanyak 29-30 waduk akan diselesaikan pada 2014-2019, sisanya diperkirakan selesai 2021-2022. Kan, rata-rata pembangunan waduk itu lima hingga lima tahun," kata Mudjiadi, dikutip pada laman Kementerian PUPR, Senin 14 Maret 2016.
Mudjiadi mengatakan, enam waduk telah diselesaikan pembangunannya, yakni waduk Nipah di Madura, Bajulmati di Banyuwangi, Titab di Bali, Jatigede di Sumedang, Rajui di Aceh, dan Pandan Duri di Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, pada 2017, ditargetkan beberapa waduk juga rampung pengerjaannya, yakni waduk Gondang dan Logung di Jawa Tengah dan Teritip di Kalimantan Timur.
Diketahui bahwa dari 65 waduk yang dikerjakan, sebanyak 49 di antaranya baru dibangun pada periode 2014-2019. Dari jumlah tersebut, telah dimulai pada 2015 sebanyak 13 waduk, yakni waduk Keureto di Aceh, waduk Seigong di Kepulauan Riau, waduk Karian di Banten, waduk Logung di Jawa Tengah.
Selain itu, waduk Telaga Waja di Bali, waduk Tapin di Kalimantan Selatan, waduk Passeloreng di Sulawesi Selatan, waduk Lolak di Sulawesi Utara, waduk Raknamo dan Rotiklod di NTT, waduk Tanju, Mila, dan Bintang Bano di NTB.
Sedangkan yang akan dimulai pada 2016 sebanyak delapan waduk, yakni waduk Rukoh di Aceh, waduk Sukaraja di Lampung, waduk Sukamahi, Ciawi, Cipanas di Jawa Barat, waduk Keris, Ladongi di Sulawesi Tengah dan waduk Kuwil di Sulawesi Tenggara.
Baca Juga :
WTO Puji Reformasi Ekonomi Indonesia
Dia menjelaskan, pemerintah saat ini gencar membuat infrastruktur waduk. Sebab, saat ini jumlah tampungan air untuk 250 juta orang di Indonesia adalah sebanyak 15 juta meter kubik. Artinya, hanya sekitar 24 meter kubik per kapita/orang, apabila dibandingkan dengan Thailand saat ini memiliki tampungan 1200 meter kubik per kapita.
Selain itu, pembangunan waduk menjadi salah satu bentuk upaya pemerintah untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim.
"Menghadapi perubahan iklim kita harus banyak tampungan air nya, salah satu dampak perubahan iklim itu musim hujannya tambah pendek, kemarau tambah panjang, intensitas hujannya tambah tinggi otomatis distribusi airnya tidak merata sepanjang tahun, kalau kita punya waduk ini, tampungannya banyak, airnya kan kita terjamin sepanjang tahun," kata Mudjiadi.
Selanjutnya, pembangunan waduk dilaksanakan untuk menunjang ketahanan pangan, saat ini dari 7,4 juta hektare lahan irigasi, hanya 11 persen yang airnya dari waduk. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Menghadapi perubahan iklim kita harus banyak tampungan air nya, salah satu dampak perubahan iklim itu musim hujannya tambah pendek, kemarau tambah panjang, intensitas hujannya tambah tinggi otomatis distribusi airnya tidak merata sepanjang tahun, kalau kita punya waduk ini, tampungannya banyak, airnya kan kita terjamin sepanjang tahun," kata Mudjiadi.