Gerhana Matahari Total Muncul Lagi Tahun Depan
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan Gerhana Matahari Total (GMT) akan gelapkan Bumi kembali pada 2017. Sebelumnya, pekan ini, GMT berlangsung dari bagian barat sampai timur Indonesia.
Untuk tahun depan, GMT tidak sama dengan kejadian GMT pada tahun ini. Sebab, NASA memperkirakan fenomena alam itu hanya akan berlangsung di Amerika Serikat saja. Menariknya, negeri Paman Sam itu harus menunggu setidaknya 100 tahun untuk menanti kedatangan GMT yang melintasi banyak wilayah di AS.
GMT tersebut diprediksikan akan terjadi pada 21 Agustus 2017 dan berlangsung di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Peristiwa serupa pernah terjadi satu abad yang lalu.
"GMT berikutnya akan benar-benar bagus. Untuk sebagian besar negara bagian Amerika Serikat akan merasakan kegelapan," ujar astrofisikawan NASA, David Hathaway dikutip dari PC World, Jumat 11 Maret 2016.
Hathaway menuturkan GMT 2017 akan dimulai dari wilayah Salem, Oregon dari pukul 10.00 waktu setempat. Kemudian, gerhana akan melintasi wilayah Casper, Wyoming, Kansas City, St Louis, Nashville, Tennesse, Charleston dan berakhir di Carolina Selatan.
"Anda harus menyaksikan saat sebuah tontonan siang hari yang menjadi gelap karena gerhana matahari. Anda akan melihat bintang-bintang, suasana tenang, dan saya pernah merasakannyan" ucap Hathaway.
GMT 2017 akan menjadi yang pertama menyambangi Amerika Serikat di abad 21. Sebelumnya, pernah terjadi tahun 1979 dan akan terjadi lagi sekitar tahun 2024. Maka dari itu, NASA tak berhenti untuk mempromosikan pertunjukkan yang disuguhkan oleh alam itu.
Bagi ilmuwan, tentunya gerhana matahari total akan menjadi kesempatan yang wajib diamati, karena ketika gerhana berlangsung, ilmuwan bisa melihat korona matahari. Jadi, gerhana matahari merupakan cara yang terbaik bagi ilmuwan untuk memahami atmosfer dan cara kerja matahari.