FOTO: Gerhana Matahari Total dari Langit Samudera Pasifik
- www.nasa.gov
VIVA.co.id – Momentum Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 tak dilewatkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Lembaga antariksa tersebut mengabadikan totalitas dari antariksa melalui satelitnya.
Dikutip dari website NASA, Kamis 10 Maret 2016, badan pemerintah AS itu memotret gerhana matahari dari atas Samudera Pasifik bagian selatan.
NASA menggunakan instrumen MODIS pada satelit Aqua mereka untuk memotret penampakan gerhana matahari tersebut yang melintas, dari atas Samudera Pasifik bagian selatan.
Selain satelit Aqua, NASA juga mengabadikan GMT 2016 itu melalui satelit Terra pada Rabu pagi, 9 Maret 2016.
Dalam gambar yang diambil, terlihat perbedaan warna awan dari atas satelit. Bagian sisi kiri terlihat terang sebentara bagian kanan tampak gelap, yang menunjukkan area yang terlintasi GMT.
NASA mencatat GMT hanya melintasi Indonesia, sedangkan wilayah yang terkena gerhana matahari parsial yaitu Alaska, Hawaii, Guam, Amerika Samoa.
Dalam pengamatan GMT di Indonesia, peneliti NASA terjun langsung di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara untuk mengamati momen saat bulan menutupi secara penuh matahari yang menyinari bumi.