BNI Tak Ada Rencana Pungut Biaya Cek Saldo dan Tarik Tunai
Kamis, 10 Maret 2016 - 16:44 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Bank Negara Indonesia Tbk belum berencana mengenakan pungutan biaya ke nasabahnya yang berulang kali melakukan transaksi tarik tunai dan cek saldo di anjungan tunai mandiri (ATM).
"Kami belum berencana, biaya perawatan ATM kami juga standar," ‎ujar Direktur Konsumer Retail Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.
‎Meski demikan, Anggoro mengaku, setiap bulan harus mengeluarkan biaya perawatan untuk setiap satu unit ATM sebesar Rp15 juta. Namun, untuk menekan biaya perawatan tersebut, bank pelat merah ini bersinergi dalam membangun ATM Himbara Link.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk berencana akan mengenakan biaya kepada nasabah yang berulang kali menggunakan ATM untuk melakukan cek saldo dan tarik tunai selama lebih dari lima sampai tujuh kali transaksi per hari.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, hal tersebut dilakukan agar nasabah menggunakan internet banking atau mobile banking dalam bertransaksi. Sebab, bank swasta ini mengaku, untuk membangun satu ATM bisa mengeluarkan dana investasi sebesar US$5.000-20.000. Selain itu, biaya perawatan ATM per bulan cukup besar, yakni hingga Rp144 juta per tahun per mesin.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk berencana akan mengenakan biaya kepada nasabah yang berulang kali menggunakan ATM untuk melakukan cek saldo dan tarik tunai selama lebih dari lima sampai tujuh kali transaksi per hari.