Gerhana Matahari Beri Berkah bagi Warga Belitung
Rabu, 9 Maret 2016 - 09:04 WIB
Sumber :
- U-Report
VIVA.co.id - Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 membawa berkah tersendiri bagi warga Bangka Belitung. Ribuan wisatawan menyerbu pulau Laskar Pelangi ini yang menjadi salah satu daerah yang mengalami gerhana.
Akibat momen langka ini sebanyak 34 hotel dari berbagai kelas sudah terisi penuh oleh wisatawan yang akan menyaksikan GMT di Kepulauan Bangka Belitung. Tidak hanya itu, wisma dan homestay (rumah tinggal) yang dikelola warga desa pun sudah terisi dan di-booking sejak sebulan lalu.
"Kami sudah full booking dan kalau mau pesan sesudah tanggal 11 Maret,” ujar Megawati, salah satu pemilik homestay di wilayah Tanjung Kelayang, Belitung, Rabu, 9 Maret 2016.
Sementara itu, wisatawan asal Garut yang berkunjung ke Tanjung Pandan, Ujang Sugandi, dan Ija Khodijah mengaku sudah memesan hotel beberapa bulan sebelumnya.
"Sudah lama pesan. Mau liburan, dan kebetulan bersamaan gerhana Matahari total. Cuma bingung nyari mobil rental nih, soalnya mau keliling," ucap Ujang.
Hingga 1 Maret 2016, sudah tercatat sekitar 5.000 orang pengunjung dari berbagai negara di dunia yang mengonfirmasikan kehadirannya. Mereka adalah pencinta gerhana yang menamakan diri Eclipse Hunter, ilmuwan, fotografer, dan wisatawan.
Akibat hal ini, kamar-kamar hotel mulai yang berbintang sampai kelas melati sudah terpesan penuh untuk empat hari, yakni 7 sampai 10 Maret 2016.
"Kami terpaksa mencari-cari rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap para tamu dari sejumlah kementerian dan lembaga negara yang datang, karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah, Sitti Norma Mardjanu.
Laporan: Lynda Hasibuan
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami terpaksa mencari-cari rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap para tamu dari sejumlah kementerian dan lembaga negara yang datang, karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah, Sitti Norma Mardjanu.