Investor Jepang Ingin Bangun Pembangkit Listrik di 15 Daerah
Selasa, 8 Maret 2016 - 18:40 WIB
Sumber :
- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku telah mendapatkan komitmen investasi dari Jepang senilai US$75 juta. Investasi ini akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik
mini hidro
di lima belas lokasi.
Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan investor Jepang pada tahap awal akan membangun pembangkit listrik ini di Sumatera Utara. Investasi yang digelontorkan sebanyak US$15 juta.
"Perusahaan saat ini fokus dalam pengembangan renewable energy (energi terbarukan) di Indonesia," kata Franky di Jakarta, Selasa 8 Maret 2016.
Dia mengatakan, ada dua pembangkit listrik mini hidro yang akan dibangun di Sumatera Utara yang masing-masing kapasitasnya sebesar 7,8 Mega Watt dan 8,2 MW.
Dikatakan bahwa investor tersebut masih dalam proses tawar menawar perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan perusahaan pelat merah di sektor kelistrikan. Dengan adanya PPA, perusahaan akan mendapatkan kepastian dalam melakukan investasi.
"Ini menjadi salah satu faktor yang akan dikawal oleh BKPM dan difasilitasi dengan pihak terkait," kata mantan Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia itu.
Lebih lanjut, Franky menjelaskan, perusahaan tersebut pun berminat untuk mendirikan holding company di Indonesia. "Dengan nilai investasi yang disampaikan, BKPM siap memfasilitasi perusahaan dengan fasilitas layanan izin investasi tiga jam," kata dia.
Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo, Saribua Siahaan mengatakan, pihaknya siap mengawal minat investasi yang disampaikan oleh investor ketenagalistrikan tersebut.
"Minat investasi yang disampaikan akan berkontribusi positif pada pencapaian target investasi nasional tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp594,8 triliun," kata dia.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar enam persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja.
Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi. Sedangkan untuk komitmen investasi Jepang di tahun 2015, nilainya mencapai US$8,1 miliar atau meningkat 95 persen dari tahun sebelumnya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Franky menjelaskan, perusahaan tersebut pun berminat untuk mendirikan holding company di Indonesia. "Dengan nilai investasi yang disampaikan, BKPM siap memfasilitasi perusahaan dengan fasilitas layanan izin investasi tiga jam," kata dia.